Konten dari Pengguna

Mengenal Gaudium Et Spes dalam Agama Katolik

26 Januari 2022 17:26 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Update tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Gaudi Et Spes. (Foto: voltamax by https://pixabay.com)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Gaudi Et Spes. (Foto: voltamax by https://pixabay.com)
ADVERTISEMENT
Dalam agama Katolik, dikenal Gaudium et Spes, yaitu dokumen konstitusi Pastoral tentang gereja di dewasa ini. Adapun kata tersebut diambil dari kata gaudere (bergembira) atau gaudium (kegembiraan); et (kata sambung yang artinya dan); sperar (berharap) atau spes (harapan) dalam bahasa Latin, yang apabila digabungkan dapat diartikan sebagai kegembiraan dan harapan.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari buku Pendidikan Agama Katolik: Dewasa dalam Komunikasi Iman yang ditulis oleh Stanis Suliangto & A. Sugeng Agus Priyono, kegembiraan dan harapan, duka dan kecemasan orang-orang zaman sekarang, terutama kaum miskin dan siapa saja yang menderita, merupakan kegembiraan dan harapan, duka dan kecemasan para murid Kristus juga.
Gereja merupakan suatu persekutuan yang terdiri dari orang-orang yang dipersatukan dalam Kristus dan dibimbing oleh Roh Kudus dalam peziarahan menuju Kerajaan Bapa. Nah, artikel kali ini akan membahas lebih lanjut mengenai Gaudium et Spes dalam agama Katolik.

Mengenal Gaudium Et Spes dalam Agama Katolik

Ilustrasi Gaudi Et Spes. (Foto: Pexels by https://pixabay.com)
Dikutip dari buku Ensiklopedi Gereja (2005), pengertian konstitusi dapat diartikan sebagai dokumen kepausan untuk mengumumkan hukum atau hal-hal kepausan penting lainnya; dokumen resmi yang dikeluarkan Konsili Ekumenis dalam bidang ajaran pastoral atau kehidupan gerejani; serta peraturan dasar untuk pengarahan hidup serta karya para anggota lembaga hidup bakti atau serikat hidup kerasulan. Sebagai sebuah konstitusi Pastoral, Gaudium et Spes terdiri dari dua bagian besar, selain pendahuluan dan penutup.
ADVERTISEMENT
Dalam bagian pendahuluan disebutkan bahwa tujuan pokok konstitusi adalah mengarahkan pembicaraan kepada semua orang, dalam keinginan untuk menjelaskan kepada semua saja, sebagaimana gereja memahami kehadirannya dan usahanya dalam dunia dewasa ini.
Selain itu, ditegaskan pula bahwa gereja tidak terdorong oleh ambisi dunia manapun, tetapi hanya mempunyai satu maksud, yaitu: di bawah bimbingan Roh Kudus, gereja bersama seluruh pemimpinnya, melanjutkan karya Kristus sendiri yang datang ke dunia untuk memberikan kesaksian kebenaran, untuk menyelamatkan dan bukan untuk menghakimi, melayani, dan bukan untuk dilayani.
Secara rinci, pendahuluan terdiri dari 1–10 artikel yang menguraikan tentang:
ADVERTISEMENT
Semoga bermanfaat! (CHL)