Mengenal Ibu Fatmawati, Penjahit Bendera Merah Putih

Fatmawati. (Foto: https://flickr.com)

Dalam memperjuangan kemerdekaan Indonesia, ada banyak gerakan perjuangan yang dilakukan, dimulai dari perjuangan secara fisik dan dan juga melalui organisasi pergerakan politik yang berlandaskan semangat persatuan, dijiwai oleh cita-cita, lulur, dan dengan ramah Allah yang Mahakuasa, serta didorong oleh amanat penderitaan rakyat.

Perjuangan untuk kemerdekaan Indonesia tidak hanya dilakukan oleh pria saja, tetapi ada jasa pahlawan wanita yang perlu dikenal juga. Artikel kali ini akan membahas salah satu tokoh wanita yang berperan penting sebagai penjahit bendera merah putih.

Tokoh Penjahit Bendera Merah Putih

Fatmawati. (Foto: https://flickr.com)

Tahukah kamu siapa wanita yang berperan dalam menjahit bendera merah putih yang akan dikibarkan pada saat proklamasi kemerdekaan? Fatmawati lah orang yang mengemban tugas tersebut. Ia adalah orang yang menjahit bendera sang Saka Merah Putih yang dikibarkan sesaat setelah kemerdekaan diproklamasikan pada tanggal 17 Agustus 1945. Saat ini, bendera pusaka tersebut disimpan di Museum Monumen Nasional (Monas).

Ketika kemerdekaan Indonesia hendak diproklamasikan, Fatmawati telah menyiapkan selembar kain bendera yang didapatkan dari Chairul Basri, salah seorang tokoh pemuda Indonesia. Ia pun menjahit sendiri kain tersebut menjadi sebuah bendera.

Fatmawati merupakan salah satu istri dari Presiden RI pertama, Ir. Soekarno. Perempuan berkelahiran Pasar Padang, Bengkulu ini aktif dalam mengikuti organisasi Nasyiatul Aisyiyah, sebuah organisasi pertempuran yang berada di bawah naungan Muhammadiyah.

Dikutip dari buku Cinta Pahlawan Nasional Indonesia: Terlengkap & Terupdate yang ditulis oleh Pranadipa Mahawira (2013: 222), Fatmawati merupakan sosok wanita yang memiliki sikap toleransi yang besar terhadap agama lain. Hal itu dapat terlihat ketika Fatmawati disekolahkan di sebuah sekolah kejuruan yang dikelola oleh sebuah organisasi Katolik setelah ia lulus dari Hollands Inlandsche School (HIS).

Sampai akhir hayatnya, Fatmawati tetap membantu rakyat Indonesia, khususnya para istri prajurit yang ditinggal oleh para suaminya bergerilya di luar kota. Ia kerap mengirimkan berbagai keperluan untuk para gerilyawan di daerah pedalaman. Semoga informasi ini bermanfaat! (CHL)