Konten dari Pengguna

Mengenal Nama-Nama Kakek Nabi Muhammad SAW dari Pihak Ayah dan Ibu

27 Mei 2022 19:01 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Update tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Nama-nama kakek Nabi Muhammad SAW dari pihak ayah dan ibu. Foto: unsplash.com/emma
zoom-in-whitePerbesar
Nama-nama kakek Nabi Muhammad SAW dari pihak ayah dan ibu. Foto: unsplash.com/emma
ADVERTISEMENT
Nabi Muhammad SAW merupakan seorang yang mulia. Kemuliaan ini Allah SWT berikan untuk menyebarkan agama Islam kepada seluruh manusia. Selain itu, kemuliaan dari Nabi Muhammad juga dari darah keturunan, baik kakek dari pihak sang ayah maupun sang ibu.
ADVERTISEMENT
Dari pihak ayah, kakek Nabi Muhammad bernama Abdul Muthalib, semenata itu dari pihak ibu bernama Wahb bin Abdu Manaf. Keduanya memiliki peranan yang sangat penting dalam kehidupan ayah dan Ibu Nabi Muhammad. Apa sajakah peranan dari dua kakek Nabi Muhammad SAW ini, berikut informasinya.

Mengenal Nama-Nama Kakek Nabi Muhammad SAW dari Pihak Ayah dan Ibu

Abdul Muthalib

Yang pertama dimulai dari kakek Nabi Muhammad SAW dari sang ayah Abdullah yang bernama Abdul Muthalib. Abdul Muthalib yang benama asli Syaibah bin Hasyim merupakang petinggi suku Quraisy.
Sebelum kota Makkah dibawah dominasi Qushay bin Kilab (nenek moyang Nabi Muhammad SAW), kabilah Jurhum lebih dahulu berkuasa di Makkah. Namun karena kabilah Jurhum bertindak sewenang-wenang dan menindas kabilah lain, maka terjadi perebutan kekuasaan yang diawali dengan perang antar kabilah yang berlarut-larut.
ADVERTISEMENT
Saat Umar bin Harits menjadi kepala kabilah, Jurhum mengalami kekalahan. Untuk menyelamatkan harta kabilah yang tersimpan di dalam Kakbah, Umar bin Harits mengeluarkannya dan menjatuhkannya ke sumur Zam-zam kemudian menutupinya dengan tanah supaya tidak bisa ditemukan.
Beberapa tahun setelahnya saat Makkah dibawah kekuasaan Abdul Muthalib, ia memerintahkan untuk menemukan kembali sumur Zam-zam dan melakukan penggalian atasnya. Beruntung, lokasi sumur Zam-zam bisa ditemukan dan pasca penggalian, Abdul Muthalib menemukan harta dan perhiasan yang tersembunyi di dalamnya.
Dengan harta tersebut, Abdul Muthalib mendanai renovasi Kabah, termasuk renovasi sumur Zam-zam sehingga akhirnya bisa dimanfaatkan kembali oleh penduduk kota Mekah.
Ketika Abdullah dan Aminah meninggal dunia, Nabi Muhammad sempat dirawat oleh Abdul Muthalib. Namun ia hanya bisa mengasuhnya hingga Nabi Muhammad SAW berusia 8 tahun. Ia berwasiat kepada anaknya sekaligus kakak dari Abdullah, Abu Thalib untuk mengurus Nabi Muhammad SAW hingga besar.
Kisah kakek Nabi Muhammad SAW. Foto: unsplash.com/1an6g

Wahb bin Abdul Manaf

ADVERTISEMENT
Wahb bin Abdu Manaf merupakan kakek dari ibu Nabi Muhammad SAW, Aminah. Ia dikenal sebagai makcoblang antara Abdullah dan Aminah. Sebagaimana yang dijelaskan Ibnu Jauzi dalam buku Al-Wafa (2018:64), setelah Abdul Muthalib menebus nadzar dengan menyembelih 100 unta, ia mengajak Abdullah bertemu dengan Ummi Qattal binti Naufal, yaitu saudara perempuan dari Waraqah. Ummi Qattal berkata,
“Wahai Abdullah, kamu hendak pergi ke mana?
Abdullah berkata, “Pergi bersama ayahku.”
Ummi Qattal berkata, “Aku mempunyai harta sebanyak unta-unta yang telah disembelih sebagai tembusan bagimu. Semua itu akan kuberikan kepadamu. Kemarilah dan pergauli diriku.”
Abdulah berkata, “Sesungguhnya aku bersama ayahku dan tidak bisa meninggalkannya.”
Abdullah pun berangkat bersama Abdul Muthalib dan menemui Wahb bin Abdul Manaf. Wahb lalu menikahkan Abdulah dengan Aminah dan mengadung anak yang Nabi Muhammad SAW.
ADVERTISEMENT
Demikianlah informasi singkat mengenai nama kakek dari Nabi Muhammad SAW dari pihak ayah dan ibu. Semoga dapat menambah wawasan Anda mengenai sirah nabawiyah atau kisah Nabi Muhammad SAW. (MZM)