Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.91.0
Konten dari Pengguna
Mengenal Pola Lantai dalam Seni Tari
26 November 2021 15:33 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Update tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Saat menampilkan sebuah karya seni tari , pola lantai merupakan hal yang memiliki pengaruh besar di dalamnya. Sebagaimana yang dikutip dari buku Seni Budaya dan Keterampilan karya Sri Murtono, Sri Murwani dan Yohanes Suharjanto (2007: 43) pola lantai adalah gerak tari untuk membentuk sebuah formasi pola lantai biasanya diterapkan dalam tarian yang dilakukan oleh banyak orang karena akan lebih menarik apabila para penarinya berpindah-pindah posisi. Salah satunya pola lantai dipengaruhi oleh arah hadap dan arah gerak.
ADVERTISEMENT
Arah hadap haruslah diperhatikan dalam menampilkan sebuah karya seni tari, sehingga setiap penari dapat terlihat oleh penonton. Selain itu, arah getak juga perlu diperhatikan agar para penari tidak sampai saling bertabrakan.
Jenis-Jenis Pola Lantai
1. Pola Lantai Lurus Vertikal
2. Pola Lantai Horisontal
ADVERTISEMENT
Pola lantai horisontal sebagai arah gerak dan arah hadap memiliki kesamaan dengan pola lurus vertikal, namun pada pola lantai horisontal berbentuk barisan dari kiri ke kanan maupun sebaliknya. Beberapa tarian daerah yang menggunakan pola lantai horisontal adalah Tari Indang dari Sumatera Barat dan Tari Saman dari Aceh.
3. Pola Lantai Diagonal
Seperti namanya, pola lantai diagonal membentuk garis menyudut ke kanan atau ke kiri. Jenis pola yang satu ini memberikan kesan yang dinamis tetapi tetapi tetap kokoh untuk para penonton. Tarian daerah yang menggunakan pola lantai jenis diagonal adalah Tari Sekapur Sirih dari Jambi, Tari Ganding Sriwijaya dari Sumatera Selatan, dan Tari Pendet dari Bali.
4. Pola Lantai Garis Melengkung
ADVERTISEMENT
Pola lantai garis melengkung terdiri dari tiga macam, yakni garis lingkaran, angka delapan, huruf U, dan lengkung ular. Pola garis yang melengkung akan memberikan kesan tarian yang lemah lembut. Tarian rakyat dan tradisional banyak sekali yang mengunakan pola seperti ini. Seperti Tari Ma’badong Toraja dari Sulawisi Utara, Tari Piring dari Sumratera Barat, dan Tari Randai dari Sumatera Barat.
Itulah penjelasan mengenai pola lantai yang dipengaruhi oleh arah gerak dan arah hadap dalam karya seni tari. Walaupun terlihat sepele, namun pola lantai sangatlah penting dalam sebuah pertunjukan tari, sebab dengan pola lantai para penari tidak saling bertabrakan, memperlihatkan nyawa dari tari yang ditampilkan, dan mempermudah orang-orang dalam menontonnya. (MZM)