Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Mengenal Proyeksi Peta dan Jenis-Jenisnya untuk Membuat Peta
8 Juni 2021 9:26 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Berita Update tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Proyeksi peta merupakan model matematis untuk mengkonversi posisi 3 dimensi dari titik di permukaan bumi ke bidang datar 2 dimensi.
ADVERTISEMENT
Proyeksi ini akan menyebabkan distorsi pada beberapa aspek geometri permukaan bumi , yaitu distorsi bentuk, distorsi arah, distorsi jarak, dan distorsi skala. Untuk memperoleh peta yang ideal, Anda membutuhkan:
Jenis-Jenis Proyeksi Peta
Dilansir dari buku Sistem Informasi Geografis: Konsep Dasar & Implementasi, Ni Nyoman Supuwiningsih, Dr. Muhammad Rusli, M.T., (2020:27-29), berdasarkan bidangnya, proyeksi peta dibagi menjadi 3 jenis, yaitu:
1. Planar
Sering disebut sebagai proyeksi zenithal atau azimuthal, proyeksi yang satu ini menggunakan sebuah bidang datar sebagai proyeksinya dan membahas bola bumi yang hanya berpusat pada satu titik.
Proyeksi ini umumnya dipakai untuk menggambarkan lintang kutub atau daerah dengan cakupan kecil. Berdasarkan sumber cahaya proyeksinya, jenis ini bisa kembali dibagi menjadi 3 jenis, yaitu:
ADVERTISEMENT
A. Proyeksi Ortografik
Proyeksi ortografik memproyeksikan bumi pada bidang datar dengan sumber titik proyeksi yang tak terhingga. Lalu seluruh titik proyeksi itu akan ditarik garis orthogonal ke dalam bidang datar.
B. Proyeksi Stereografik
Proyeksi stereografik memproyeksikan bumi pada bidang datar dengan satu titik sumber proyeksi. Kemudian satu sumber dari titik proyeksi itu akan dipancarkan ke segala arah.
C. Proyeksi Gnomonik
Proyeksi gnomonik memproyeksikan bumi pada bidang datar dengan satu titik sumber proyeksi yang terletak di pusat bumi. Selanjutnya, satu sumber titik proyeksi itu akan dipancarkan ke segala arah dari pusat bumi ke permukaan bumi.
2. Kerucut
Proyeksi yang satu ini menggunakan bentuk kerucut sebagai bidang proyeksinya. Proyeksi ini dapat digunakan untuk memetakan belahan bumi lintang tengah seperti benua Eropa dan tidak bisa digunakan untuk menggambarkan daerah khatulistiwa dan kutub.
ADVERTISEMENT
3. Silinder
Proyeksi yang satu ini menggunakan bentuk silinder sebagai bidang proyeksinya. Proyeksi ini dapat digunakan untuk memetakan belahan bumi daerah khatulistiwa dan tidak bisa digunakan untuk memetakan belahan bumi bagian kutub.
Sedangkan berdasarkan kedudukan sumbu simetrinya, proyeksi peta dibagi menjadi 3 jenis juga, yaitu:
Demikianlah penjelasan mengenai proyeksi peta dan jenis-jenisnya untuk membuat peta.(BRP)