Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.98.0
Konten dari Pengguna
Mengenal Sejarah Tolak Peluru, Olahraga Atletik di Nomor Lempar
15 Januari 2021 14:38 WIB
Tulisan dari Berita Update tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Berbeda dengan olahraga cabang lempar lainnya, olahraga ini dapat dilakukan baik di lapangan indoor maupun outdoor. Meski terlihat cukup mudah, namun tolak peluru tergolong olahraga yang tidak dapat dilakukan sembarangan.
Hal tersebut karena untuk melakukan olahraga ini, dibutuhkan teknik tertentu. Lalu bagaimana sejarah tolak peluru? Yuk simak pembahasannya di bawah ini.
Sejarah Tolak Peluru
Olahraga kategori nomor empat pada cabang atletik ini telah dikenal sejak zaman kerajaan Yunani Kuno, tepatnya dua ribu tahun yang lalu. Namun pada masa itu, olahraga ini dilakukan dengan tata cara serta peraturan yang berbeda. Shot Put atau tolak peluru menjadi salah satu bentuk latihan perang yang dilakukan oleh prajurit Troya.
Dahulu, bola yang digunakan masih berbahan dasar batu. Berbeda dengan saat ini yang telah menggunakan logam. Pertandingan shot put pertama yang menggunakan alat seperti saat ini diadakan pada era pertengahan. Berbeda dengan pertandingan saat ini yang dilakukan oleh atlet, dahulu pertandingan diselenggarakan untuk diikuti oleh prajurit perang.
ADVERTISEMENT
Pada tahun 1866 di Skotlandia, pertandingan shot put pertama berhasil didokumentasikan. Sejak saat itu, olahraga ini digemari di Eropa. Melalui pemerintah Kolonial Belanda, Indonesia mengenal olahraga cabang lempar ini.
Saat itu, olahraga ini dimasukkan ke dalam kurikulum pelajaran di sekolah-sekolah milik Belanda. Namun pribumi tidak terlalu mengenal olahraga ini, sebab hanya dimainkan oleh bangsawan Belanda. Seiring waktu berjalan, olahraga tolak peluru pun masuk ke dalam sekolah-sekolah pribumi dan semakin berkembang hingga saat ini.
(RYFA)