Konten dari Pengguna

Mengenal Tokoh Seni Tari Bagong Kussudiardja yang Menciptakan 200 Tarian

29 Oktober 2021 9:45 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Update tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Mengenal Tokoh Seni Tari Bagong Kussudiardja, Foto: Kemdikbud
zoom-in-whitePerbesar
Mengenal Tokoh Seni Tari Bagong Kussudiardja, Foto: Kemdikbud
ADVERTISEMENT
Jika kamu ingin menekuni seni tari, maka kamu perlu mengenal tokoh seni tari Bagong Kussudiardja, untuk menyemangati dirimu.
ADVERTISEMENT
Beliau pernah adalah salah satu tokoh Indonesia yang diabadikan di dalam Google doodle, lho. Penasaran? Yuk, kenali seniman hebat ini.

Mengenal Tokoh Seni Tari Bagong Kussudiardja

Mengenal Tokoh Seni Tari Bagong Kussudiardja, Foto: sinpusarjakpus.jakarta.go.id
Dilansir dari buku Joget mbagong: di sebalik tarian Bagong Kussudiardja, Purwadmadi Admadipurwa, (2007:8), Bagong Kussudiardja yang lahir pada Selasa Kliwon, 9 Oktober 1928 adalah anak kedua pasangan Raden Bekel Atma Tjondro Sentono dan Siti Aminah.
Ayahnya merupakan putra G.P.H. Djuminah (kakak Sri Sultan Hamengkubuwono VIII). Ini berarti darah biru mengalir di dalam tubuh mereka. Meski begitu, mereka harus menjalani kehidupan yang sulit akibat hukuman kuranthil (hukuman pengasingan atau kurungan rumah).
Hukuman itu dijatuhkan Keraton Yogyakarta kepada G.P.H Djuminah, karena pembelotan yang dilakukan oleh putra mahkota Sri Sultan Hamengkubuwono VII itu.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, beliau tak putus asa untuk menekuni dunia seni dan memperbaiki taraf hidupnya. Bagong mulai berkenalan dengan seni tari Jawa klasik di Sekolah Tari Kredo Bekso Wiromo, yang dipimpin Pangeran Tedjokusumo, seorang seniman tari ternama.
Beberapa tahun selanjutnya beliau juga bergabung dengan Poesat Tenaga Peloekis Indonesia (PTPI), yang dibangun oleh pelukis Djajengasmoro pada tahun 1945.
Pada tahun 1946, Bagong mulai belajar melukis dan bergabung dengan Sanggar Pelukis Rakyat, di mana beliau banyak belajar dengan sang pendiri sanggar, yakni pelukis Hendra Gunawan dan pelukis Sudiarjo. Selain itu, beliau juga menjadi anggota Perkumpulan Kesenian Irama Tjitra.
Lewat berbagai pengalaman yang Bagong peroleh, pada tahun 1953, beliau menciptakan tari kuda-kuda. Keindahan tarian berdurasi singkat itu membuatnya diutus Presiden Soekarno untuk mengikuti Misi Kesenian Indonesia ke Republik Rakyat Tiongkok pada tahun 1954.
ADVERTISEMENT
Sukses menampilkan tari kuda-kuda dan mendapatkan respons positif di Tiongkok, beliau pun semakin sering diutus pemerintah ke berbagai acara kesenian yang diselenggarakan berbagai negara, seperti Vietnam, Thailand, Filipina, Cekoslovakia, Jerman, dan Austria.
Di tengah-tengah kesibukannya Bagong memutuskan untuk belajar melukis secara formal di Akademi Seni Rupa Indonesia (ASRI). Kemudian pada tahun 1957-1958, Bagong juga memperoleh kesempatan untuk belajar di Amerika Serikat, tepatnya Connecticut College School of The Dance dan Studio Martha Graham.
Berkat pendidikan dan pengalaman tersebut, karya-karya Bagong pun semakin berkembang. Pada masa orde baru beliau memperoleh banyak pesanan karya seni dari pemerintah, korporat, maupun lembaga-lembaga lainnya.
Di samping itu, beliau tetap menciptakan banyak tarian, bahkan mencapai 200 tarian, antara lain: tari kuda-kuda, tari ganyang nekolim, tari labako, tari yapong, dan tari satria tangguh.
ADVERTISEMENT
Bagong juga pernah menggabungkan unsur-unsur modern di dalam tarian Jawa dan mendirikan Pusat Latihan Tari (PLT) pada 5 Maret 1958.
Pasa 2 Oktober 1978, beliau juga mendirikan Padepokan Seni Bagong Kussudiardja, yang hingga kini diketuai anaknya, Butet Kartaredjasa.
Pada 1985, beliau menerima Hadiah Seni Pemerintah RI dan penghargaan Sri Paus Paulus VI atas fragmennya tentang Perjalanan Yesus Kristus. Selain itu, beliau juga memperoleh medali emas dari pemerintah Bangladesh, berkat lukisan abstraknya yang dipamerkan di Dacca, Bangladesh pada tahun 1980.
Setelah mengenal tokoh seni tari Bagong Kussudiardja, yuk, semangat di dalam menekuni seni tari! (BRP)