Metamorfosis Belalang, dari Telur Hingga Belalang Dewasa

Konten dari Pengguna
16 Juli 2021 16:43 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Update tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ilustrasi metamorfosisi belalang, sumber gambar: https://www.unsplash.com/
zoom-in-whitePerbesar
ilustrasi metamorfosisi belalang, sumber gambar: https://www.unsplash.com/
ADVERTISEMENT
Metamorfosis pada hewan dibedakan menjadi dua jenis, yakni metamorfosis sempurna dan metamorfosis tidak sempurna. Metamorfosis tidak sempurna hanya dialami oleh hewan-hewan tertentu, salah satunya yaitu belalang. Metamorfosis belalang terdiri dari serangkaian proses pertumbuhan mulai dari telur hingga menjadi belalang muda.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari buku Arif Cerdas untuk Sekolah Dasar Kelas 5 oleh Christiana Umi (2020: 173), belalang adalah jenis hewan serangga yang umumnya dianggap sebagai hama oleh para petani. Hal ini karena belalang memiliki kebiasaan untuk merusak dan memakan daun. Meskipun demikian, belalang juga mempunyai peran penting dalam menjaga kondisi ekosistem, utamanya ekosistem sawah.
Belalang mampu memberantas hama lain dan menjadi mangsa bagi aneka jenis burung maupun hewan melata. Jadi, hewan yang satu ini tidak bisa dianggap 100 persen sebagai hewan yang merugikan.

Proses Metamorfosis Belalang

ilustrasi metamorfosisi belalang, sumber gambar: https://www.unsplash.com/
Metamorfosis belalang merupakan suatu proses perubahan bentuk belalang yang melewati tiga tahap, yakni fase telur, fase nimfa dan fase belalang dewasa. Jenis metamorfosis belalang yaitu tidak sempurna karena serangga ini tidak melewati fase pupa atau kepompong.
ADVERTISEMENT
Berikut adalah penjelasan mengenai proses metamorfosis belalang:
1. Fase Telur
Fase telur merupakan fase pertama pertumbuhan yang dialami belalang. Telur belalang asalnya dari sel betina yang dibuahi oleh belalang jantan. Umumnya, belalang betina meletakkan telur belalang di tanah, batang maupun dedaunan.
Telur belalang mampu mengalami masa dorman sampai 10 bulan sebelum ia menetas di awal musim panas. Telur-telur tersebut menetas menjadi bayi atau yang disebut dengan nimfa.
2. Nimfa
Nimfa merupakan fase yang dialami belalang setelah menetas dari telur. Nimfa belum memiliki sayap ataupun alat reproduksi. Fase nimfa berlangsung selama 25 hingga 40 hari. Belalang pada fase ini hanya mengonsumsi dedaunan dan akan berganti kulit hingga enam kali.
3. Belalang Dewasa
ADVERTISEMENT
Belalang dewasa mempunyai sayap dan dapat mempergunakannya untuk terbang. Sistem reproduksinya juga sudah matang dan siap untuk digunakan. Adapun sistem reproduksi belalang mampu menghasilkan telur saat telah mengalami proses pembuahan.
(DLA)