Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Michael Faraday, Penemu Listrik yang Rajin Baca Meski Tak Sekolah Tinggi
13 Agustus 2021 8:45 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Update tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Kamu mungkin tahu siapa saja penemu telepon dan lampu, tetapi tahukah kamu siapa penemu listrik? Tanpa adanya listrik, telepon dan lampu tidak akan bisa dioperasikan, lho. Michael Faraday adalah seorang jenius yang berhasil menemukan listrik, sehingga kita bisa dengan mudah menyalakan lampu setiap saat dibutuhkan dan tidak perlu repot-repot menyalakan lilin di tengah malam ketika ingin membaca sesuatu.
ADVERTISEMENT
Profil Michael Faraday Si Penemu Listrik
Dilansir dari buku Tokoh Dunia Sains, Tri Sarwosri, (2019:32), Michael Faraday lahir di Newington Butts, Inggris pada tanggal 22 September 1791 alias 230 tahun yang lalu.
Faraday merupakan anak ke-3 dari 4 bersaudara yang hanya mengenyam pendidikan formal semasa SD.
Di usianya yang ke-14, ia harus bekerja magang sebagai penjual dan penjilid buku. Selama 7 tahun magang sebagai penjual dan penjilid buku, ia memperoleh banyak kesempatan untuk membaca banyak buku, yang memupuk rasa ingin tahunya tentang sains.
Pada usianya yang ke-20 tahun, Faraday berhenti magang dan memutuskan untuk menghadiri kuliah yang disampaikan oleh seorang ilmuwan bernama Humphry Davy. Sejak itu, ia membina hubungan baik dengan Davy dan bahkan menjadi asistennya saat ilmuwan tersebut mengalami gangguan penglihatan akibat dari nitrogen trichloride.
ADVERTISEMENT
Di saat itulah Faraday berhasil menemukan zat klorin dan karbon, menyelidiki campuran baja, mencairkan beberapa jenis gas, dan membuat beberapa jenis kaca baru untuk tujuan optika. Faraday pun menjadi penemu Bunsen Burner yang sekarang telah digunakan secara luas di seluruh dunia.
Ketertarikannya pada bidang kimia menuntunnya untuk menemukan zat kimia lain, yaitu benzena dan mencairkan gas klorin untuk memastikan bahwa gas merupakan uap dari cairan dengan titik didih rendah dan mengukuhkan konsep dasar yang lebih pasti tentang pengumpulan molekul.
Selain itu, ia juga berhasil menentukan komposisi dari klorin klatrat hidrat, hingga menjadi penemu Hukum Elektrolisis dan mempopulerkan istilah anode, katode, elektrode, dan ion.
Namun, Faraday menjadi sangat terkenal berkat karyanya di bidang magnet dan kelistrikan. Ia melakukan eksperimen pertama dengan membuat konstruksi tumpukan volta menggunakan 7 uang 0,5 sen yang ditumpuk bersama 7 lembaran seng dan 6 lembar kertas basahan air garam. Dengan konstruksi tersebut, ia sukses menguraikan magnesium sulfat.
ADVERTISEMENT
Setelah membaca publikasi ilmuwan asal Denmark, Hans Christian Oersted pada tahun 1821 tentang fenomena elektromagnetisme, Faraday memulai penelitian untuk membuat alat yang bisa menghasilkan rotasi elektromagnetik.
Salah satu alat yang berhasil diciptakannya adalah homopolar motor, di mana terjadi gerakan melingkar terus-menerus yang ditimbulkan gaya lingkaran magnet yang mengelilingi kabel dan diperpanjang sampai ke dalam genangan merkuri, di mana sebelumnya telah diletakan sebuah magnet. Dengan begitu, kabel akan berputar mengelilingi magnet setiap kali dialiri arus listrik dari baterai. Penemuan ini akhirnya menjadi dasar dari teknologi elektromagnetik yang ada saat ini.
Faraday membuat terobosan baru saat melilitkan 2 kumparan kabel yang terpisah. Ia juga menemukan bahwa perubahan arus pada kumparan pertama akan menimbulkan ggl induksi pada kumparan kedua atau sebaliknya. Inilah yang kita kenal dengan istilah induksi timbal-balik. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa perubahan pada medan magnet bisa menghasilkan medan listrik. Kemudian model matematikanya dibuat oleh seorang ilmuwan asal Skotlandia, James Clerk Maxwell dan dikenal dengan sebutan Hukum Faraday.
ADVERTISEMENT
Nah, kalau Michael Faraday yang hanya mengenyam pendidikan formal semasa SD saja bisa sukses menjadi penemu listrik, berarti kamu juga bisa sukses di bidang yang kamu sukai. Tekuni bidang yang kamu sukai dengan sungguh-sungguh dan kamu akan mencapai kesuksesan di bidang tersebut.(BRP)