Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.1
Konten dari Pengguna
Nada: Bunyi yang Teratur dan Berulang dalam Ilmu Musik
3 Desember 2021 17:35 WIB
·
waktu baca 4 menitDiperbarui 16 Maret 2023 18:12 WIB
Tulisan dari Berita Update tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Bunyi yang teratur dan berulang disebut dengan nada dalam seni musik. Nada ini termasuk salah satu bagian penting dalam pembuatan lagu dan jenis seni musik lainnya.
ADVERTISEMENT
Untuk mengetahui lebih dalam bagaimana bunyi yang teratur dan berulang dalam ilmu musik, simak penjelasan lengkapnya dalam artikel berikut.
Sebutan Bunyi yang Teratur dan Berulang dalam Seni Musik
Dalam berbagai jenis musik yang kita dengarkan sehari-hari, rupanya terdapat jenis bunyi yang teratur dan berulang atau yang biasa kita sebut dengan nada. Musik tercipta dari rangkaian nada dan irama yang teratur dan indah didengar.
Dijelaskan dalam buku Pembelajaran Seni Musik dan Tari Anak Berkebutuhan Khusus karya Amelia Rizky Idhartono (2021: 79), musik merupakan cabang seni yang menggunakan bunyi sebagai medianya.
Segala macam bunyi-bunyian dapat dikatakan musik apabila bunyi tersebut memiliki irama dan terasa indah bila didengarkan. Baik nada maupun irama dan ilmu musik seringkali disamakan. Namun pada kenyataannya, nada dan irama adalah dua hal yang berbeda.
ADVERTISEMENT
Nada merupakan adalah bunyi yang teratur dan berulang-ulang. Umumnya nada hanya memiliki frekuensi tunggal. Nada yang kita dengar dapat berupa nada tinggi atau nada rendah.
Berbeda dengan nada, irama merupakan kelompok bunyi yang tersusun secara khusus. Lebih rinci, pemaparan mengenai irama disebutkan dalam buku berjudul Sejarah Musik dan Apresiasi Seni yang ditulis oleh Sila Widhyatama (2012: 3).
Dalam buku tersebut tertulis bahwa pertentangan bunyi yang teratur dan selalu berulang-ulang tersebut dinamakan irama atau ritme.
Irama dalam seni musik terbentuk dari kelompok bunyi dan diam dengan bermacam-macam panjang pendeknya nada pada tekanan atau aksen pada not tertentu.
ADVERTISEMENT
Jenis dan Contoh Nada
Jenis nada ditentukan oleh nada-nada pada suatu lagu dan dasar tangga nadanya. Tangga nada adalah urutan nada yang disusun secara berurutan.
Dikutip dari Teknik tercepat Belajar Bermain Keyboard oleh Thursan Hakim (2005: 19-20), berikut adalah jenis-jenis nada dan contohnya.
1. Nada Minor
Nada minor adalah tangga nada yang setiap oktafnya terdiri dari nada-nada dengan urutan la, si, do', re', mi', fa', sol', la' dan susunan nada-nadanya berjarak 1-1/2-1-1-1/2-1-1.
Lagu yang termasuk tangga nada minor umumnya bersifat sedih, sendu, pesimis, dan melankolis. Contohnya lagu "Kasih Ibu" dan "Mengheningkan Cipta".
2. Nada Mayor
Nada mayor adalah tangga nada yang setiap oktafnya terdiri dari nada-nada dengan urutan do, re, mi, fa, sol, la, si, do; dan jarak setiap nadanya memiliki urutan 1-1-1/2-1-1-1-1/2.
ADVERTISEMENT
Lagu yang termasuk tangga nada mayor umumnya dinyanyikan dengan penuh keyakinan, optimis, mantap, riang, gembira, dan ceria. Contohnya lagu "Maju Tak Gentar" dan "Halo-Halo Bandung".
3. Nada Kromatis dan Mol
Nada kromatis merupakan suatu tangga nada yang memakai 12 macam nada serta seluruhnya berjarak 1/2. Tangga nada kromatis ini berisi kumpulan dari seluruh nada yang ada di dalam suatu musik.
Tanda nada kromatis mempunyai semua nada dalam 1 oktaf, yaitu C, C#, D, D#, E, F, F#, A, A#, B, C’. Contoh lagu yang menggunakan tangga nada kromatis adalah "Indonesia Pusaka".
Sementara itu, nada mol adalah nada dasar yang digunakan untuk menurunkan sebuah nada menjadi 1/2 nada. Contohnya, jika sebuah tanda mol terdapat sebelum not C, musiknya dimainkan di not C#.
ADVERTISEMENT
Sifat Nada
Nada memiliki sifat-sifat yang menjadi ciri khasnya dan bisa dikenali dalam seni musik. Dikutip dari Inovasi Alat Musik Sasando Elektrik oleh Muntasir, dkk., (2022: 30-37), adapun beberapa sifat nada, di antaranya:
1. Intensitas Nada
Intensitas nada adalah keras atau lembutnya bunyi suatu nada. Hal ini tergantung pada lebarnya getaran dan sifatnya relatif. Contohnya, nada yang terdengar keras di dalam ruangan belum tentu keras bila terdengar di stadion.
2. Pitch atau Tinggi Nada
Pitch atau tinggi nada adalah ketepatan tinggi rendahnya suatu nada. Pitch berhubungan dengan frekuensi atau banyak sedikit getaran per detik.
Setiap nada memiliki tinggi nada tertentu menurut frekuensinya. Artinya, semakin besar frekuensi, semakin tinggi nada yang terdengar.
ADVERTISEMENT
3. Durasi Nada
Durasi nada adalah waktu lamanya suatu nada dibunyikan, seperti berapa lama panjang atau pendek nada, frasa, dan komposisi nada berlangsung. Durasi nada ditunjukkan dalam ketukan.
4. Timbre atau Warna Nada
Timbre atau warna nada adalah karakter suara yang dimiliki oleh instrumen, termasuk suara manusia. Setiap instrumen memiliki karakter berbeda yang menghasilkan nuansa yang berbeda pula.
Penjelasan mengenai bunyi yang teratur dan berulang disebut dengan nada dapat Anda jadikan sebagai wawasan tambahan yang bermanfaat untuk menambah pengetahuan khususnya dalam bidang seni musik.
(DAP & SFR)