Konten dari Pengguna

Olahraga Lempar Cakram: Sejarah, Pengertian dan Tekniknya

8 Maret 2021 12:50 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Update tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Lempar Cakram, Foto: bahassemua
zoom-in-whitePerbesar
Lempar Cakram, Foto: bahassemua
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pernah mendengar olahraga lempar cakram? Ini bukan permainan lempar ala anak-anak, lho, melainkan salah satu cabang olahraga atletik yang mengharuskan si atlet untuk melempar cakram maksimal 3 kali di setiap pertandingan demi perolehan jarak lempar terjauh di lapangan khusus cakram sesuai aturan yang berlaku.
ADVERTISEMENT
Atlet cakram yang bertanding di kancah internasional berusia 20 sampai 49 tahun. Sampai saat ini, rekor lemparan terjauh masih dipegang Jürgen Schult sejauh 74,08 meter. Lemparan terjauh itu terjadi di Neubrandenburg, Jerman pada 6 Juni 1986.

Peraturan Olahraga Lempar Cakram

Menurut peraturan Internasional Amateur Athletic Federation (IAAF), inilah peraturan lempar cakram:
a. Untuk atlet laki-laki:
- Usia muda 16-17 tahun: 1,5kg
- Usia junior 18019 tahun: 1,75kg
- Usia 20-49 tahun: 2kg
- Usia 50-59 tahun: 1,5kg
- Usia 60 tahun ke atas: 1kg
b. Untuk atlet perempuan semua usia sampai 74 tahun, diizinkan untuk melempar cakram dengan berat 1kg. Sementara, atlet perempuan berusia 75 tahun diizinkan untuk melempar cakram dengan berat 0,75kg.
ADVERTISEMENT

Teknik Gaya Melempar Cakram

a. Gaya Menyamping
Gaya ini dimulai dengan berdiri menyamping atau miring menuju arah target. Kemudian berputar dan mengayunkan lengan kanan jauh ke belakang dengan sumbu putaran di kaki kiri (telapak kaki ujung atau depan). Selama berputar, lengan kanan selalu ada di belakang. Saat melempar, posisi badan merendah dan lengan kanan di belakang dan pandangan difokuskan ke arah target. Usai melepas cakram dari tangan, kaki kanan melangkah ke depan dan berpijak di bekas telapak kaki kiri telah diayun ke belakang.
b. Gaya Membelakangi
Gaya ini serupa dengan gaya menyamping, tetapi hanya berbeda di posisi tubuh saat mengawali pelemparan. Dengan gaya ini, jarak untuk menciptakan momentum lempar akan jadi lebih luas, sehingga hasil lemparan akan lebih jauh. Meski begitu, gaya ini lebih sulit daripada gaya menyamping dan cenderung berisiko lebih besar. Itu karena saat atlet menghadap ke belakang, ia tidak bisa menentukan titik lempar sebaik pada gaya menyamping. Ada 2 cara untuk melakukan gaya ini:
ADVERTISEMENT
-Atlet akan membuat gerakan setengah lingkaran lalu melepaskan cakramnya
-Atlet akan membuat satu putaran penuh lalu melepaskan cakramnya.
Itulah penjelasan mengenai olahraga atletik lempar cakram. (BR)