Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.1
Konten dari Pengguna
Pengertian Adorasi sebagai Tanda Devosi Terhadap Yesus
10 Juni 2022 18:10 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Update tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Tidak berlebihan bila dikatakan bahwa dalam agama Katolik , adorasi adalah sebuah tanda devosi umat terhadapa Yesus Kristus. Dalam hal ini, kata devosi atau devotions digunakan untuk melukiskan berbagai kebiasaan eksternal (doa, madah, kebiasaan yang dikaitkan dengan waktu atau tempat tertentu, medali, busana, atau kebiasaan).
ADVERTISEMENT
Adorasi adalah bentuk devosi yang jika dilakukan dengan sikap iman, kebiasaan-kebiasaan eksternal tersebut dapat mengungkapkan hubungan khusus dengan kaum beriman dengan ketiga pribadi, perawan Maria, dan juga orang-orang kudus.
Pengertian Adorasi sebagai Tanda Devosi Terhadap Yesus
Sebelum kita memahami konsep dan arti adorasi adalah bentuk kasih terhadap Yesus , sebaiknya kita ketahuin dulu arti dari devosi.
Devosi (Latin devotion, kata kerja: devovere) adalah sebuah perwujudan orang-orang secara pribadi untuk mengarahkan diri kepada seseorang yang dihargai, dijunjung tinggi, dicintai dan ditujui. Bila devosi ditujukan kepada Allah dan semua yang bersangkutan dengan Allah maka devosi tersebut akan menjadi devosi religius keagamaan.
Devosi mengambarkan sikap internal dan berarti pula pengudusan, kepasrahan, dedikasi, kemauan dan kesiapsediaan mengungkapkan semua yang dimiliki demi pelayanan Allah. Ada dua sisi dari devosi yaitu devosi eksternal (rangkaian doa-doa) dan devosi internal (kepasrahan kepada Allah).
ADVERTISEMENT
Dalam konteks keagamaan, devosi dapat dipahami sebagai kesetiaan, rasa kasih sayang, dedikasi, penghormatan, respek, kekaguman, ketaatan atau cinta terhadap sesuatu hal yang dianggap suci, kudus dan terhormat. Devosi juga dapat dipahami sebagai sebuah kegiatan seperti, kebaktian, berdoa, dan melaksanakan janji-janji keagamaan.
Dalam agama Katolik, devosi hadir dalam adorasi sakramen yang biasa dilakukan di gereja . Adorasi Sakramen Maha Kudus adalah tindakan penyembahan kepada Tuhan yang hadir dalam rupa Hosti yang telah dikonsekrasikan.
Berpegang pada janji yang diberikan oleh Yesus dalam Perjamuan Terakhir, yang mengatakan, “Inilah Tubuh-Ku” dan “Inilah Darah-Ku”, dan oleh kuasa Roh Kudus, maka dalam doa konsekrasi yang diucapkan para imam, hosti diubah menjadi Tubuh Kristus, dan anggur menjadi Darah Yesus. Dengan demikian hosti yang telah dikonsekrasikan oleh Sabda Tuhan itu menjadi Tubuh Kristus, Sang Allah Putra.
ADVERTISEMENT
Jadi, berdoa di hadapan Sakramen Ekaristi sama dengan berdoa di hadapan Allah sendiri. Penghormatan terhadap Sakramen Maha Kudus ini dilakukan setiap kita berlutut atau memberikan hormat di hadapan tabernakel yang di dalamnya diletakkan sakramen Maha Kudus, menghormat sebelum menerima Ekaristi/ Komuni dalam Misa Kudus, ataupun pada saat Sakramen Maha Kudus ditahtakan.
Saat pelaksanaan Adorasi Ekaristi orang benar-benar menyisihkan waktu untuk bersama dengan Tuhan dan memiliki tata cara tersendiri. Hal ini diartikan sebagai wujud rasa hormat umat beriman kepada Sakramen Mahakudus yang berada di dalam Tabernakel atas karya penebusan Tuhan kita Yesus Kristus yang hadir di dalam perayaan Ekaristi.
Sebagai sebuah tindakan menunjukkan rasa kasih, adorasi adalah konsep sederhana tapi memiliki makna yang luar biasa.
ADVERTISEMENT
Adorasi Ekaristi dilakukan secara personal atau pribadi. Umumnya, durasi waktu adorasi adalah satu jam. Waktu tersebut dipilih sendiri, yang terpenting adalah bisa bersama-sama dengan Tuhan selama satu jam tersebut.
Setelah satu jam orang tersebut akan digantikan oleh orang yang lainnya juga selama satu jam. Hal tersebut berlaku terus menerus selama 24 jam dalam satu hari, 7 hari dalam satu minggu dan seterusnya. (DNR)