Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Pengertian Arus Listrik, Rumus, dan Contoh-contohnya
16 April 2021 9:10 WIB
·
waktu baca 4 menitDiperbarui 12 Juni 2023 17:07 WIB
Tulisan dari Berita Update tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Tahukah Anda apa yang dimaksud dengan arus listrik dan bagaimana cara menghitungnya? Arus listrik adalah aliran muatan listrik yang bergerak mengalir dalam suatu penghantar.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari buku The Art of Electronics oleh Paul Horowitz dan Winfield Hill (2015), arus listrik merupakan laju aliran muatan listrik yang melewati suatu titik atau bagian yang disebut juga sebagai listrik dinamis.
Untuk memahami lebih jelas mengenai arus listrik dalam ilmu fisika , simak pengertian, rumus, jenis-jenis, hingga contoh penggunaannya berikut ini.
Pengertian Arus Listrik
Dikutip dari Elektronikaisme: Sebuah Pemahaman oleh Bram Palgunadi (2021: 51), arus listrik adalah aliran elektron dari atom ke atom yang terjadi pada sebuah penghantar dengan kecepatan dalam waktu tertentu.
Timbulnya arus listrik disebabkan oleh adanya beda potensial pada kedua ujung penghantar. Kondisi itu terjadi karena mendapatkan suatu tenaga untuk mendorong elektron-elektron tersebut berpindah-pindah tempat.
ADVERTISEMENT
Gerakan aliran elektron ini akan menuju tempat yang lebih lemah tekanannya. Besar kecilnya arus listrik yang terjadi bergantung pada pembangkit listrik yang mengeluarkan tenaga tersebut.
Tenaga dorong listrik dibutuhkan agar manusia bisa memanfaatkan energi listrik, tetapi tenaga ini haruslah mencukupi dan sesuai jumlahnya. Berdasarkan hal tersebut, arus listrik harus dapat dialirkan dan diputuskan dengan kecepatan yang stabil.
Kecepatan perpindahan arus listrik disebut dengan laju arus yang dapat ditulis dengan I dalam satuan Ampere. Arus listrik tersebut terjadi jika muatan listrik mengalir setiap detik, sehingga terdapat persamaan muatan listrik, arus listrik, dan waktu, dengan rumus sebagai berikut:
Keterangan:
I = kuat arus listrik (A)
ADVERTISEMENT
Q = banyaknya muatan Listrik (Coulomb)
T = waktu (s)
Jenis Arus Listrik
Dikutip dari Dasar Teknik Elektro oleh Hantje Ponto (2018: 45), aliran arus listrik dibedakan menjadi dua jenis, yaitu arus searah dan arus bolak-balik. Berikut penjelasan mengenai jenis-jenis arus listrik dan contohnya:
1. Direct Current (DC)
Direct current atau arus searah merupakan arus listrik yang nilainya tidak berubah, yaitu hanya positif atau negatif dan mempunyai nilai tetap atau konstan terhadap satuan waktu.
Sumber arus searah diperoleh dari elemen-elemen yang memberikan energi listrik yang mengalir secara merata setiap saat, seperti elemen volta, baterai, dan akumulator.
2. Arus Bolak-balik (AC)
Alternating current atau arus bolak-balik merupakan arus listrik yang memiliki arah arus yang berubah-ubah dengan bolak-balik. Sifat arus listrik bolak-balik berbentuk gelombang sinusoida, sehingga memungkinkan pengaliran energi secara efisien.
ADVERTISEMENT
Arus AC banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari, seperti alat-alat elektronik yang dimanfaatkan untuk kebutuhan manusia. Arus listrik bolak-balik dihasilkan oleh pembangkit tenaga listrik yang bernama generator pada pembangkit listrik.
Contoh Arus Listrik
Arus listrik merupakan aliran gerakan elektron dalam suatu rangkaian listrik yang memiliki banyak fungsi bagi kehidupan. Adapun berbagai macam contoh penggunaan arus listrik dalam kehidupan sehari-hari, yaitu:
1. Bola Lampu
Salah satu contoh arus listrik yang paling umum adalah penggunaan bola lampu. Bola lampu, baik lampu pijar konvensional maupun lampu LED modern, menggunakan arus listrik untuk menghasilkan cahaya.
Bola lampu biasanya terhubung ke sumber listrik melalui kabel listrik. Ketika saklar dinyalakan, arus listrik mengalir dari sumber listrik ke bola lampu melalui kabel.
ADVERTISEMENT
Ketika listrik mengalir melalui penghantar seperti kawat dalam bola lampu, energi listrik diubah menjadi energi cahaya dan panas, sehingga menghasilkan penerangan di sekitarnya.
2. Arus Listrik PLN
Arus listrik yang digunakan di rumah sehari-hari berasal dari Perusahaan Listrik Negara (PLN). Proses menghasilkan arus listrik oleh PLN melibatkan berbagai tahapan, termasuk dari pembangkit tenaga listrik, transmisi, dan distribusi.
Setelah listrik dihasilkan dari pembangkit tenaga listrik, arus listrik tersebut dikirim melalui transmisi yang terdiri dari jaringan kabel tegangan tinggi. Transmisi ini memungkinkan listrik untuk melakukan perjalanan jarak jauh dari pembangkit listrik ke berbagai daerah.
PLN umumnya menyediakan arus listrik bolak-balik dengan tegangan dan frekuensi standar yang dapat digunakan untuk menyalakan lampu di berbagai macam bangunan.
Selain itu, arus listrik PLN juga digunakan untuk mengoperasikan peralatan elektronik, seperti kulkas, AC, komputer, televisi, dan masih banyak lagi.
ADVERTISEMENT
(Adelliarosa & SFR)