Pengertian Bunyi Pantul yang Terdengar Setelah Bunyi Asli

Konten dari Pengguna
9 Maret 2022 18:58 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Update tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi bunyi pantul yang terdengar setelah bunyi asli disebut gema, sumber foto: (Erik Mclean) by Unsplash.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi bunyi pantul yang terdengar setelah bunyi asli disebut gema, sumber foto: (Erik Mclean) by Unsplash.com
ADVERTISEMENT
Bunyi pantul yang terdengar setelah bunyi asli disebut gema. Seperti yang kita tahu, bunyi merupakan suatu aspek yang tidak terpisahkan dalam kehidupan manusia. Setiap hari, kita mendengarkan bunyi, baik dari manusia, hewan, atau sumber bunyi lainnya.
ADVERTISEMENT
Salah satu bentuk bunyi adalah bunyi yang memantul. Bunyi pantul merupakan bunyi yang dihasilkan karena pemantulan gelombang bunyi. Salah satu jenis bunyi tersebut adalah gema.
Namun, tidak sedikit orang yang menganggap bahwa gema tidak berbeda dengan gaung.

Pengertian Bunyi Pantul yang Terdengar Setelah Bunyi Asli

Mengutip buku Modul IPA Berbasis Saintifik Materi Getaran dan Gelombang (2021), pengertian gema merupakan kumpulan suara pantulan yang terdengar sama dengan suara aslinya, tetapi mengalami peluruhan. Umumnya, gema muncul di dalam ruangan yang besar dan tertutup.
Ilustrasi bunyi pantul yang terdengar setelah bunyi asli disebut gema, sumber foto: (Kevin Chen) by Unsplash.com
Ketika suara asli diucapkan, maka gelombang suara akan menyebar ke seluruh arah hingga terpantul berkali-kali. Namun, kekuatan bunyinya lambat laun semakin rendah. Gema dapat terjadi ketika bunyi muncul dari jarak jauh yang di depannya terdapat gedung tinggi ataupun tebing.
ADVERTISEMENT
Contohnya, ketika kamu berteriak “halo”, maka gema yang timbul akan terdengar seperti “halo halo halo halo”. Hanya saja, suaranya akan semakin mengecil dan pelan-pelan menghilang.
Manfaat Gema
Gema bukan hanya sekadar bunyi biasa yang tidak memiliki manfaat. Kenyataannya, gema dapat berguna untuk mengukur tingkat kedalaman laut.
Cara mengukur kedalaman laut menggunakan gema yakni dengan mengirimkan gelombang suara ke dalam laut. Dengan begitu, maka gelombang yang terpantul bisa terdengar dan menjadi dasar penentuan kedalaman laut.
Gema terjadi saat jarak antara sumber suara dan penghalang gelombang suara cukup jauh. Selain itu, jeda waktu diterimanya gema juga sebanding dengan jarak yang dibagi dengan kecepatan suara. Gema dapat terjadi jika kamu berteriak di ruangan yang amat luas, gunung, tebing atau perbukitan.
ADVERTISEMENT
Perlu digarisbawahi bahwa gema mempunyai kecepatan pantulan yang cukup lambat. Kondisi ini karena letak sumber suara dengan penghalang suara yang berjarak jauh. Jarak yang jauh inilah yang membuat pantulan keluar lebih lambat.
Dari pemaparan di atas, dapat disimpulkan bahwa gema adalah bunyi pantul yang terdengar setelah bunyi asli. Gema bukan hanya sekadar suara biasa karena memiliki fungsi yang bermanfaat bagi manusia.
(DLA)