Konten dari Pengguna

Pengertian dan Bahaya Penggunaan Bom Ikan

19 Agustus 2021 17:59 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Update tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi ikan di laut. Sumber: unsplash.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ikan di laut. Sumber: unsplash.com
ADVERTISEMENT
Laut Indonesia kaya akan potensi sumber daya alam. Selain itu, laut Indonesia juga memiliki banyak daya tarik di bawah laut dengan aneka ragam biota laut. Namun, potensi yang dimiliki laut Indonesia tersebut seringkali dimanfaatkan secara berlebihan atau cenderung dieksploitasi. Pemanfaatan sumber daya laut yang eksploitatif tersebut mengancam kelestarian laut dan menyebabkan kerusakan laut. Cara-cara pemanfaatan laut yang menyebabkan kerusakan antara lain adalah penangkapan ikan dengan pukat harimau yang dapat memerangkan berbagai jenis ikan dan merusak terumbu karang, penangkapan ikan secara berlebihan atau overfishing, dan penangkapan ikan dengan bahan-bahan kimia atau bahan peledak.
ADVERTISEMENT

Penangkapan Ikan dengan Bom Ikan dan Kerusakan yang Ditimbulkan

Berikut ini adalah penjelasan mengenai pengertian dan bahaya penggunaan bom ikan berdasarkan buku Tematik 4l Kayanya Negeriku Kurikulum 2013 revisi 2016 oleh Mulyanti, Supriyadi (2021: hlm 112-113).
Dalam penangkapan ikan dengan bom ikan, bom diletakkan di tengah-tengah terumbu karang tempat berkumpulnya ikan, baik ikan besar maupun ikan kecil, anak ikan, atau telur ikan. Bahan bom dimasukkan ke dalam botol-botol kaca. Berat setiap botol kurang lebih 1/2-2 kilogram.
Botol bom yang kecil umumnya digunakan untuk menangkap ikan yang kecil, sekitar 1-5 kuintal ikan. Sedangkan botol bom yang besar dipakai untuk untuk mengebom ikan dalam jumlah yang besar, bahkan hingga berton-ton. Satu bom berukuran kecil dapat mematikan ikan hingga radius 15 meter dari titik peledakan. Satu bom berukuran besar daya rusaknya dapat mencapai 50 meter.
ADVERTISEMENT
sumber foto: https://unsplash.com/
Ada berbagai tingkat kerusakan yang disebabkan bom ikan ini. Tingkat kerusakan paling berat terjadi mulai titik pengeboman hingga radius sekitar 15 meter. dari titik pengeboman. Pada tingkatan tersebut terjadi kematian berat, yaitu semua sumber daya, baik ikan, hewan lain, atau terumbu karang benar-benar mati. Terumbu karang tidak dapat tumbuh kembali. Ikan yang berada dalam radius ini akan mati dan mengapung ke permukaan laut atau langsung tenggelam. Sementara ikan-ikan yang lain ikut mati walau bukan sasaran bom ikan. Walau hanya dilemparkan sekali, bom ikan dapat menyebabkan ribuan benih ikan mati, jutaan telur ikan juga hancur akibat getaran yang ditimbulkan bom ikan.
Pada radius 15-50 m dari titik pengeboman, kerusakan sedang atau ringan juga terjadi. Pada tingkatan ini terumbu karang dapat pulih kembali setelah 1 hingga 5 tahun. Namun, ikan-ikan kecil dan benih-benih ikan akan mati begitu saja dalam jumlah besar, yakni dalam jumlah puluhan juta ikan maupun calon ikan.
ADVERTISEMENT
Besar sekali bukan dampak kerusakan yang ditimbulkan? Oleh karena itu, penggunaan bom ikan dalam penangkapan ikan di laut harus dihindari karena dampak yang diakibatkan sangat berat bagi biota laut. Ikan-ikan yang bukan merupakan target tangkapan juga bisa mati karena dampaknya, terumbu karang juga terkena dampaknya dengan tidak dapat tumbuh kembali atau bisa tumbuh lagi tapi dalam waktu yang lama.
Semoga artikel mengenai penangkapan ikan di laut dengan bom ikan serta bahaya pada ekosistem laut dan dampak kerusakan yang ditimbulkan, memberikan kesadaran pada kita semua agar selalu menjaga kelestarian laut.(IND)