Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Pengertian dan Cara Menghitung Rumus ROA (Return on Assets)
24 Juni 2021 17:22 WIB
·
waktu baca 2 menitDiperbarui 13 Agustus 2021 14:12 WIB
Tulisan dari Berita Update tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Sebelum belajar menghitung Return on Assets (ROA) dengan rumus ROA, ada baiknya kita mengetahui terlebih dahulu apa sebenarnya yang dimaksud dengan Return on Assets.
ADVERTISEMENT
Menurut buku Analisis Return on Assets, Rinco Norkim, 1991, rumus ROA biasanya digunakan oleh para investor atau pelaku bisnis sebagai indikator saat membandingkan perusahaan miliknya dengan kompetitor. Karena ROA memang hanya bisa digunakan untuk membandingkan dua perusahaan berbeda yang terjun di sektor yang serupa.
Pengertian Return On Assets (ROA)
Umumnya return on asset tampil dalam bentuk persentase yang dihitung dengan rumus ROA. Semakin besar persentasenya, artinya adalah semakin produktif dan efisien suatu perusahaan. Begitu pun sebaliknya, semakin kecil persentase ROA, maka tandanya perusahaan kurang produktif.
ADVERTISEMENT
Bagi Anda yang masih awam dalam dunia bisnis, keberadaan ROA bukan hal penting. Tapi bagi yang sudah terjun lama di dunia ini, ROA merupakan salah satu faktor yang menentukan baik buruknya manajemen sebuah perusahaan.
Rumus ROA untuk Mengukur Efisiensi Perusahaan
Ada beberapa unsur yang diperlukan saat Anda ingin menghitung return on asset, yaitu:
Informasi laba bersih biasanya terdapat dalam laporan laba rugi yang hasilnya didapat dari total pendapatan dikurangi dengan total pengeluaran. Sedangkan total assets merupakan aset yang terdaftar dalam neraca keuangan (balance sheets).
Tinggi rendahnya hasil perhitungan return on asset dapat diketahui melalui pembagian laba bersih dengan aset secara keseluruhan.
ADVERTISEMENT
Rumus ROA adalah:
Return on Asset = Net Income : Total Assets
Hasil rumus ROA dikalikan 100 agar keluar angka dalam bentuk persentase.
Berikut contoh cara menghitung dengan rumus ROA,
Berdasarkan hasil perhitungan di atas akan terlihat bahwa ternyata, Perusahaan D masih kalah efisien dengan C. Dari hasil ini pula bisa terlihat bahwa meskipun laba bersih C lebih sedikit dari D, tetapi soal efisien, perusahaan ini jelas lebih menguntungkan.
ADVERTISEMENT
Inilah alasannya banyak investor atau pelaku bisnis yang memanfaatkan rumus ROA saat akan berinvestasi. Sebab angka laba bersih yang cukup besar tidak ada artinya apabila presentase return on asset-nya kurang memuaskan. (DNR)