Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.92.0
Konten dari Pengguna
Pengertian dan Kewajiban Masa Iddah Perempuan
6 April 2021 17:35 WIB
Tulisan dari Berita Update tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Dikutip dari buku Buku Pintar Fikih Wanita yang ditulis oleh Dr Abd al-Qadir Manshur (2009 :126), masa iddah merupakan kewajiban yang dijalani oleh seorang perempuan ketika ikatan pernikahannya dengan suami telah terputus, baik itu terjadi dengan talak raj’i (talak satu dan dua), talak bain (talak tiga), fasakh (pembatalan nikah), pisah setelah pernikahan yang rusak atau setelah terjadi hubungan badan secara syubhat, maupun dengan kematian suami.
ADVERTISEMENT
Pengertian dan Kewajiban Masa Iddah
1. Mendekatkan diri pada Allah
Perpisahan dalam pernikahan tentu membuat seorang wanita menjadi sangat rapuh. Bahkan, seorang Nabi Muhammad saja bersedih ketika Khadijah wafat meninggalkannya. Tetapi, meskipun sedang dalam kesedihan, seorang istri diharapkan untuk semakin meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah.
Allah ‘azzawajalla berfirman,
وَنَبْلُوكُمْ بِالشَّرِّ وَالْخَيْرِ فِتْنَةً ۖ وَإِلَيْنَا تُرْجَعُونَ
2. Membaca doa kesedihan
Sebagaimana telah diajarkan oleh Rasulullah,
اللهم إني أعوذ بك من الهم والحزن ..
ADVERTISEMENT
3. Tidak berhias
Ummu Athiyah radhiyallahu ‘anha berkata,
كُنَّا نُنْهَى أَنْ نُحِدَّ عَلَى مَيِّتٍ فَوْقَ ثَلَاثٍ إِلَّا عَلَى زَوْجٍ أَرْبَعَةَ أَشْهُرٍ وَعَشْرًا وَلَا نَكْتَحِلَ وَلَا نَتَطَيَّبَ وَلَا نَلْبَسَ ثَوْبًا مَصْبُوغًا إِلَّا ثَوْبَ عَصْبٍ وَقَدْ رُخِّصَ لَنَا عِنْدَ الطُّهْرِ إِذَا اغْتَسَلَتْ إِحْدَانَا مِنْ مَحِيضِهَا فِي نُبْذَةٍ مِنْ كُسْتِ أَظْفَارٍ وَكُنَّا نُنْهَى عَنْ اتِّبَاعِ الْجَنَائِزِ
ADVERTISEMENT
Itulah ulasan singkat mengenai pengertian dan kewajiban masa iddah perempuan dalam hukum Islam. Semoga bermanfaat! (CL)