Konten dari Pengguna

Pengertian dan Proses Metagenesis Tumbuhan Lumut Lengkap

17 November 2021 12:31 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Update tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Metagenesis Lumut. (Foto: https://pixabay.com/id/)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Metagenesis Lumut. (Foto: https://pixabay.com/id/)
ADVERTISEMENT
Lumut (Bryophyta) merupakan tumbuhan perintis, karena dapat tumbuh di atas bebatuan dan dapat memecahnya. Selain sebagai tumbuhan perintis, lumut juga dikenal sebagai ‘tumbuhan peralihan’ dari tumbuhan talus ke tumbuhan kormus. Lumut mengalami pergiliran keturunan yang disebut dengan metagenesis tumbuhan lumut, yang mana tumbuhan lumut dapat berkembang biak secara generatif dan vegetatif.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari buku Siap Menghadapi Ujian Nasional SMP/MTs 2010 yang ditulis oleh Wahono, dkk (2009: 452), pengertian metagenesis adalah peristiwa pergiliran dari sporofit ke generasi gametofit dan sebaliknya. Tumbuhan sporofit menghasilkan spora dapat disebut diploid karena merupakan pertumbuhan dari zigot sebagai hasil peleburan antara sel kelamin jantan dan betina. Contoh organisme yang mengalami metagenesis adalah tumbuhan lumut dan tumbuhan paku. Nah, artikel kali ini akan membahas lebih lanjut mengenai metagenesis tumbuhan lumut.

Metagenesis Tumbuhan Lumut (Bryophyta)

Ilustrasi Metagenesis Lumut. (Foto: https://pixabay.com/id/)
Berikut adalah proses metagenesis tumbuhan lumut:
Spora -> Protonema -> Tumbuhan Lumut (fase gametofit) -> Antheridium (gametofit jantan) akan menghasilkan Spermatozoa (n) dan Arkegonium (gametofit betina) akan menghasilkan Ovum (n) -> Spermatozoa (n) dan Ovum (n) akan melebur atau fertilisasi dan menghasilkan Zigot (2n) -> Sporofit (2n) -> Sporogonium (fase sporofit) -> Spora
ADVERTISEMENT
Selain mengalami pergiliran keturunan (metagenesis), tumbuhan lumut memiliki beberapa ciri lainnya yang membedakan lumut dengan makhluk hidup lainnya, yaitu tubuh lumut terdiri atas batang semu, daun semu, dan akar semu berupa rhizoid, lumut tidak memiliki pembuluh angkut, reproduksi seksual lumut dilakukan dengan penyatuan gamet, dan reproduksi aseksual lumut dilakukan dengan spora dan kuncup (gemma).
Dikutip dari buku Explore Ilmu Pengetahuan Alam untuk SMP/MTs Kelas VII yang ditulis oleh Sadiman & Tristia Ningsih (2019: 53), lumut dapat dibagi menjadi tiga kelompok berdasarkan struktur tubuhnya:
Demikianlah penjelasan mengenai proses metagenesis lumut (Bryophyta). Apakah sekarang kamu menjadi lebih paham? Semoga informasi ini bermanfaat! (CHL)
ADVERTISEMENT