Konten dari Pengguna

Pengertian dan Sejarah Cabang Ilmu Astronomi

19 Oktober 2021 8:31 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Update tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Ilmu Astronomi. (Foto: https://pixabay.com/id/)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Ilmu Astronomi. (Foto: https://pixabay.com/id/)
ADVERTISEMENT
Apakah kamu pernah mendengar tentang ilmu astronomi? Ya, pengertian astronomi adalah salah satu cabang ilmu yang tertua. Hal tersebut diketahui dari artefak-artefak astronomi yang berasal dari era prasejarah, misalnya monument-monumen dari Mesir atau Stonehenge di Inggris. Adapun peradaban kuno menggunakan astronomi untuk menentukan cuaca, musim bahkan waktu untuk bercocok tanam.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari buku Ensiklopedia Mini: Alam Semesta yang ditulis oleh Yusup Somadinata (2021: 10), astronomi juga adalah cabang ilmu yang mempelajari benda-benda langit, seperti bintang, planet, dan fenomena alam lainnya yang terjadi di luar bumi. Nah, artikel kali ini akan membahas lebih lanjut mengenai sejarah cabang ilmu astronomi.

Sejarah Cabang Ilmu Astronomi

Sebelumnya sudah dijelaskan, bahwa astronomi adalah ilmu yang mempelajari tentang benda-benda langit, seperti bulan, planet-planet, bintang-bintang, termasuk matahari. Ilmu astronomi sangat erat sekali hubungannya dengan keseharian kita.
Perkembangan astronomi pada dasarnya sudah ada sejak sekitar 1000 SM tepatnya zaman Sumeria dan Babilonia. Mereka telah mengamati keteraturan dan mampu mengamalkan gehana bulan dan juga peredaran planet. Bahkan, bangsa Mesir sudah dapat menemukan cara menghitung hari dalam setahun, yaitu 365 hari.
ADVERTISEMENT
Namun, pada zaman Sumeria belum ada pengetahuan dalam bentuk gambaran. Adapun gambaran mengenai alam semesta masih bersifat spekulatif belaka.
Kemudian, sekitar 1550–1800 M perkembangan ilmu astronomi semakin pesat. Ada banyak sumbangan-sumbangan yang telah diberikan oleh para ahli dalam perkembangan astronomi. Selain itu, ada pula perubahan sarana pengamatan, yaitu dari pengamatan dengan mata telanjang menjadi menggunakan teleskop. Hingga pada tahun 1800–1890 M, ilmu astronomi diformulasikan dengan konsep-konsep fisika dasar yang kita kenal dengan sebutan fisika klasik.
Pada akhir abad ke-19, beberapa fenomena kemudian ditemukan dan tidak dapat dijelaskan melalui fisika klasik. Hal tersebut menuntut perkembangan konsep fisika yang lebih mendasar lagi, yaitu fisika modern. Saat ini, para ahli astronomi melakukan pengamatan di observatorium dengan menggunakan teleskop untuk mengamati berbagai objek langit. Semoga informasi ini bermanfaat! (CHL)
ADVERTISEMENT