Pengertian Dolmen, Sejarah, dan Fungsinya

Konten dari Pengguna
19 Juli 2021 17:21 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Update tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Dolmen. (Foto: https://pixabay.com/id/)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Dolmen. (Foto: https://pixabay.com/id/)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pada masa megalitikum, manusia menganut kepercayaan animisme dan dinamisme. Animisme merupakan kepercayaan bahwa terdapat roh yang mendiami semua beda, sedangkan dinamisme merupakan kepercayaan bahwa segala sesuatu yang ada di dunia memiliki tenaga atau kekuatan yang dapat mempengaruhi keberhasilan atau kegagalan usaha manusia dalam mempertahankan hidup.
ADVERTISEMENT
Selain menganut kepercayaan tersebut, manusia juga sudah mampu untuk membuat bangunan dari batu yang besar. Bangunan tersebut dibuat untuk mendapatkan pertolongan kekuatan gaib, melakukan upacara pemberian sesajen, atau ritual lainnya. Salah satu bangunan peninggalan masa megalitikum yang menarik dibahas, adalah dolmen.

Pengertian Dolmen

Ilustrasi Dolmen. (Foto: https://pixabay.com/id/)
Dikutip dari buku Antropologi Sosial Kebudayaan yang ditulis oleh Sriyana (2020: 270), pengertian dolmen (Dol = meja, men = batu) adalah meja batu besar dengan permukaan datar. Dolmen umumnya memiliki panjang 325 cm, lebar 145 cm, dan tinggi 115 cm yang disangga dengan beberapa batu besar dan kecil. Adapun fungsi dolmen adalah sebagai tempat meletakkan sesajian yang akan dipersembahkan kepada arwah nenek moyang, sebagai tempat meletakkan roh, dan menjadi tempat duduk ketua suku agar mendapat berkah magis dari leluhurnya.
ADVERTISEMENT
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, menurut sejarah, dolmen merupakan hasil peninggalan dan kebudayaan masa megalitikum. Terdapat banyak jenis dolmen yang ditemukan di Indonesia, seperti dolmen yang berkakikan menhir di Pasemah (Sumatera Selatan), dolmen untuk kubur bati di Bondowoso dan Merawan (Jawa Timur), dan dolmen untuk tempat pemujaan di Telagamukmin (Lampung Barat).
Salah satu peninggalan dolmen juga dapat ditemukan di Tegurwangi. Berbeda dengan dolmen-dolmen lainnya, dolmen Tegurwangi berisi tulang-tulang manusia. Selain dolmen, di tempat ini juga ditemukan patung-patung batu yang diduga sebagai patung nenek moyang. Adapun dolmen yang papan batunya ditunjang oleh enam batu tegak. Dolmen tersebut diduga digunakan sebagai pusat kegiatan upacara pemujaan nenek moyang dan sebagai tempat penguburan.
ADVERTISEMENT
Itulah pengertian, sejarah, dan fungsi dolmen sebagai hasil peninggalan dan kebudayaan di masa megalitikum. Semoga informasi ini bermanfaat! (CHL)