Pengertian Doping dalam Olahraga yang Wajib Diketahui Calon Atlet

Konten dari Pengguna
9 Mei 2022 17:04 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Update tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
illustrasi apa itu doping dalam olahraga. sumber: unsplash.com
zoom-in-whitePerbesar
illustrasi apa itu doping dalam olahraga. sumber: unsplash.com
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Salah satu hal yang sering dibicarakan dalam dunia olahraga adalah mengenai doping. Apa itu doping? Mengapa doping dilarang dalam dunia olahraga kompetitif profesional?
ADVERTISEMENT
Doping memang topik yang sering dibicarakan oleh para olahragawan. Tak hanya itu, sering kali para calon atlet terjebak dalam konsumsi doping sehingga tak lagi dapat berkompetisi dalam berbagai perlombaan baik nasional maupun internasional.
Ya, konsumsi doping memang dilarang oleh organisasi internasional. Bahkan para atlet wajib melalui pemeriksaan sebelum bertanding untuk mengawasi tindakan curang penggunaan doping. Simak pengertian doping berikut ini.

Pengertian Doping dalam Olahraga

Doping atau obat peningkat kinerja (performance enhancements drugs/PED) merupakan zat ilegal yang dikonsumsi atlet untuk meningkatkan performa dalam berolahraga. Zat yang sering digunakan untuk doping adalah agen androgenik. Zat ini membuat atlet dapat bekerja dan berlatih lebih keras, pulih lebih cepat, serta membangun otot dengan lebih cepat.
ADVERTISEMENT
Menurut buku Kesehatan, Olahraga, dan Kinerja (2020:141) karya Santosa Giriwijoyo, Hamidie Ronald Daniel Ray, dan Dikdik Zafar Sidik, doping berasal dari kata dope yang dikenal pada tahun 1889 dalam balap kuda di Inggris. Saat itu doping belum menjadi suatu hal yang illegal. Sejak abad ke-19 tersebut, penggunaan doping menjadi populer dalam olahraga misalnya jenis-jenis kafein, gula yang dilarutkan ke dalam ether, minuman beralkohol, nitrogliserin, heroin, dan kokain.
illustrasi apa itu doping dalam olahraga. sumber: unsplash.com
Saat ini penggunaan doping dilarang keras dalam olahraga karena adanya bahaya kesehatan yang ditimbulkan oleh doping seperti gangguan kardiovaskular, tekanan darah tinggi, serangan jantung, dan lain-lain. Larangan ini dimulai pada tahun 1910, dimana terdapat penemuan cara pemeriksaan doping. Pemeriksaan doping sendiri secara resmi dilakukan dalam olimpiade musim dingin tahun 1972 di Grenoble.
ADVERTISEMENT
Meski sebenarnya pengertian doping berubah-ubah menyesuaikan penemuan ilmiah yang ada pada masyarakat, terdapat badan yang bertugas mengawasi penggunaan doping khususnya pada atlet yaitu World Anti-Doping Agency atau biasa disingkat WADA. Lembaga ini bertanggung jawab atas pengawasan penggunaan doping. Tak hanya itu WADA juga bertugas mengeluarkan dan memperbarui daftar doping setiap tahunnya sesuai dengan perkembangan pengetahuan dan teknologi. (AGI)