Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
Pengertian Elektron Valensi dalam Ilmu Kimia dan Cara Menghitungnya
2 Maret 2021 13:08 WIB
Tulisan dari Berita Update tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Istilah elektron valensi tidaklah asing dalam ilmu Kimia. Namun, bagi Anda yang awam, mungkin bertanya-tanya, apa sih sebenarnya yang dimaksud dengan elektron valensi itu?
ADVERTISEMENT
Kemudian, bagaimanakah konfigurasi elektron valensi?
Artikel kali ini akan membahas mengenai elektron valensi dan juga konfigurasinya. Jadi, simak yuk!
Pengertian Elektron Valensi dalam Ilmu Kimia
Elektron valensi merupakan elektron yang berada pada kelopak terluar, yang terhubung dengan suatu atom.
Elektron valensi juga dapat berpartisipasi dalam pembentukan ikatan kimia jika kelopak terluar belum penuh.
Dalam ikatan kovalen tunggal, kedua atom yang berikatan menyeimbangkan satu elektron valensi untuk membentuk pasangan bersama.
Kehadiran elektron valensi sendiri dapat menentukan sifat kimia unsur, dan menentukan apakah unsur tersebut dapat berikatan dengan unsur lain.
Elektron valensi juga menentukan seberapa cepat dan seberapa banyak unsur tersebut dapat berikatan dengan unsur lainnya.
Pada unsur golongan utama, elektron valensi hanya terdapat di kelopak elektron terluar; namun berbeda pada logam transisi, elektron valensi dapat juga berada di kelopak dalam. Elektron yang menentukan cara atom bereaksi kimia adalah yang memiliki jarak rata-rata paling jauh dari inti atom, yakni yang memiliki energi terbesar.
ADVERTISEMENT
Petrucci R.H., Harwood W.S. and Herring F.G. dalam General Chemistry tahun 2002 menyebutkan bahwa:
Pada unsur golongan utama, elektron valensi didefinisikan sebagai elektron-elektron yang berada pada kelopak elektron dengan bilangan kuantum utama, n, tertinggi.
Jumlah elektron valensi yang dimiliki suatu atom bergantung pada konfigurasi elektronnya.
Contoh:
Konfigurasi elektron fosforus (P) adalah 1s2 2s2 2p6 3s2 3p3, artinya terdapat 5 elektron valensi (3s2 3p3), sesuai dengan valensi maksimum untuk P yaitu 5 seperti pada molekul PF5.
Konfigurasi di atas secara jamak disingkat sebagai [Ne] 3s2 3p3, dimana [Ne] menunjukkan elektron utama yang konfigurasinya identik dengan gas mulia neon.
Berlawanan dengan unsur golongan utama, elektron valensi untuk logam transisi didefinisikan sebagai elektron yang berada di luar konfigurasi inti gas mulia (Miessler G.L. and Tarr, D.A., Inorganic Chemistry (2nd edn. Prentice-Hall 1999).
ADVERTISEMENT
Secara umum elektron d pada logam transisi berperilaku sebagai elektron valensi meskipun mereka tidak berada pada kelopak valensi.
Sulitnya memperkirakan jumlah elektron valensi yang berpartisipasi nyata dalam reaksi kimia membuat konsep elektron valensi kurang bermanfaat untuk logam transisi dalam unsur golongan utama, sehingga hitungan elektron d dinilai lebih efektif dalam memahami kimia logam transisi.
Semoga bisa bermanfaat! (Adelliarosa)