Pengertian Garis Wallace dan Bedanya dengan Garis Weber

Konten dari Pengguna
8 Juni 2021 15:08 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Update tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Badak adala salah satu hewan yang ada di wiliayah garis wallace. https://www.freepik.com/
zoom-in-whitePerbesar
Badak adala salah satu hewan yang ada di wiliayah garis wallace. https://www.freepik.com/
ADVERTISEMENT
Indonesia adalah negara yang luas. Berdasarkan Geografi, letak Indonesia berada di garis khatulistiwa yang diapit oleh benua Asia dan Australia, yang menjadikan Indonesia memiliki keberagaman hayati yang terpapar dari Sabang sampai Merauke. Keberagaman flora dan fauna di Indonesia membuat Alfred Ruddel Wallaca (1823-1913) terkesima akan wilayah Hindia Timur dan Hindia Barat.
ADVERTISEMENT
Alfred Russel Wallace adaah seorang geografis, arkeolog dan paleontologis yang memelopori penyelidikan secara modern tentang geografis hewan terlepas dari teori Darwin. Berdasarkan penjelajahan selama kurang lebih enam tahun di daratan Hindia, disimpulkan bahwa keanekaragaman di Indonesia berbeda antara wilayah Indonesia bagian barat dan wilayah Indonesia bagian timur.
Menurutnya, keanekaragaman tersebut berkaitan dengan pola persebaran fauna Asiatis dan Australis yang terjadi beberapa ribu tahun yang lalu. Wallace berdalih suatu garis khayal sebagai pemisah antara dunia hewan Asiatis dan Australis yang ada di Indonesia. Batas garis ini memanjang dari utara hingga ke selatan, tepatnya memanjang dari Selat Makassar hingga perbatasan antara Bali dan Lombok.
Karena itu, garis batas antara wilayah Selat Makassar hingga selat antara Bali dan Lombok dinamakan garis Wallace. Dikutip dari Buku Siswa Ilmu Pengetahuan Sosial karya Drs. Bambang Puji Raharjo, M.Pd. dan Nurul Hidayati, S.Pd (2021:58), Garis Wallace memisahkan wilayah flora dan fauna Asiatis dengan wilayah flora dan fauna peralihan yang terletakk di sebelah selatan Filipina ke arah selatan.
ADVERTISEMENT

Pengertian Garis Wallace dan Bedanya dengan Garis Weber

Sementara itu, seorang peneliti berkebangsaan Belanda kelahiran Jerman, Max Wilhelm Carl Weber (1852-1937) juga telah melakukan penelitian persebaran fauna di Indonesia untuk melihat dan mendalami persebaran fauna Oriental/Asiatis dengan Australis. Teorinya dalam biogeografi adalah tentang garis Weber, yang menandai perbatasan fauna Australasia. Selama melakukan ekspedisi dari Maret 1899 hingga Februari 1900, Weber telah menemukan banyak hal yang menurutnya sedikit kontradiktif dengan garis Wallace.
Sebagaimana yang ditengarai pada tumbuhan, survei-survei fauna memperlihatkan bahwa untuk kelompok-kelompok vertebrata (kecuali burung) garis Wallace bukan merupakan perbatasan biogeografis yang paling signifikan. Alih-alih selat Lombok, adalah Kepulauan Tanimbar yang dilalui garis batas antara fauna Oriental dan Australasia, khususnya mamalia dan kelompok vertebrata terestrial lainnya. Demikian pula, untuk kebanyakan invertebrata, kupu-kupu, dan juga burung, garis Weber yang lebih tepat menggambarkan perbatasan itu ketimbang garis Wallace.
ADVERTISEMENT
Di wilayah Indonesia bagian tengah adalah wilayah Wallacea, nama yang diberikan untuk wilayah di Indonesia bagian tengah yang meliputi Sulawesi, sebagian Nusa Tenggara, dan Halmahera. Wilayah ini adalah tempat fauna dan flora bertransisi dari tipe Asiatic ke Australian, dan sebaliknya. Daerah Wallacea dibatasi di sebelah barat oleh garis Wallace dan di sebelah timur dibatasi oleh garis Lydekker.
Salah satu hewan yang berada di garis Wallace. https://www.freepik.com/
Garis Weber dan Wallace yang membagi wilayah Indonesia berdasarkan persebaran flora dan fauna memiliki arti geologi. Terdapat perbedaan antara flora dan fauna yang berada di garis Wallace dan Weber. Misal saja, di wilayah Indonesia bagian barat, yaitu daerah dangkalan Sunda, fauna Asiatis yang ada di wilayah ini antara lain adalah gajah India, badak bercula satu, orangutan, dan beberapa reptil serta jenis burung. Sedangkan fauna yang berada pada wilayah Indonesia bagian tengah merupakan fauna endemik, misal saja anoa dan komodo. Pada wilayah Indonesia bagian timur, yaitu dangkalan Sahul, terdapat mamalia berkantung seperti halnya mamalia yang ada di Australia, seperti halnya walabi, landak irian, kuskus, kanguru pohon, dan kasuari. Dari keanekaragaman ini, dapat diketahui bahwa dahulunya wilayah Indonesia bagian barat merupakan bagian dari daratan Asia dan wilayah Indonesia bagian timur pernah menjadi satu bagian dengan Australia.
ADVERTISEMENT
Pada Jurasic Akhir (150 juta tahun lalu), Blok Sunda yang sebelumnya bergabung dengan Gondwana terpisah dan terus berkembang hingga terbawa ke wilayah tenggara Asia. Pada wilayah Indonesia bagian timur, sekitar 45 juta tahun yang lalu (Miosen Tengah), Australia dan Papua mulai bergerak dengan cepat menjauhi Antartika. Sedangkan wilayah Indonesia bagian tengah seperti halnya Sulawesi adalah wilayah peralihan. Sulawesi secara tektonik merupakan wilayah yang disusun oleh benturan dua massa kerak benua yaitu Sundaland, yang menyusun Sulawesi Barat dan Australoid, yang menyusun sebagian Sulawesi sebelah timur (Banggai‐Sula) dan tenggara (Buton).
Terjepit di tengahnya adalah kerak oseanik yang kini menjadi ofiolit. Pola‐pola tektonik benturan, distribusi daratan, dan lautan akibat proses amalgamasi Sulawesi ini akan memengaruhi penghunian Sulawesi oleh fauna asal Asia dan Australia. Oleh karenanya di Sulawesi telah ditemukan perbenturan antara dua massa kerak bumi antara Sundaland dan Australoid, juga perbenturan dua dunia fauna antara fauna Asiatik dan fauna Australian. Hal itu bisa terjadi, sebab fauna Asiatik adalah penumpang massa kerak Sundaland, sementara fauna Australia adalah penumpang massa kerak Australoid. Setelah itu, mereka mengalami endemisme tersendiri di tempatnya sekarang.
ADVERTISEMENT
Itulah gambaran mengenai pengertian Garis Wallace dan perbedaannya dengan Garis Webber yang dikaitkan dengan persebaran flora dan fauna di Indonesia sebagai bagian dari keanekaragaman hayati.
(MZM)