Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.1
Konten dari Pengguna
Pengertian Jamak Takhir dan Tata Cara Pelaksanaannya
10 Juni 2021 18:16 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Update tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
![Pelaksanaan jamak Takhir. https://www.freepik.com/](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1623314825/azznsvlaom9umahmcyg8.png)
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
“Dalam keadaan bagaimanapu, kapan pun dan di mana pun, shalat harus dikerakan” (2014: 36) dikutip dari buku yang berjudul Paduan Shalat Praktis & Lengkap karya Ustadz Syaifurrahman El-Fati. Lantas bagaimana jika seseorang sedang dalam perjalanan dan tidak bisa mengikuti shalat tertentu? Ketentuan sholat telah dipermudah oleh Allah. Salah satunya adalah sholat jamak.
Pengertian Jamak Takhir dan Tata Cara Pelaksanaannya
Sholat jamak dibagi menjadi dua, yaitu jamak taqdim dan jamak takhir. Jamak taqdim dilaksanakan dalam keadaan masih ada waktu di shalat pertama namun sekiranya tidak cukup waktu untuk shalat kedua.
Sementara jamak takhir adalah shalat yang dijamak pada waktu shalat kedua karena tidak sempat untuk melaksanakan shalat pertama. Pada artikel kali ini akan lebih berfokus pada jamak takhir.
Sementara untuk jamak takhir, apakah harus dikerjakan berurutan sesuai urutan shalat?
ADVERTISEMENT
Ulama berbeda pendapat dalam masalah ini.
1. Jumhur ulama berpendapat, wajib dilakukan sesuai urutan shalat.
Sehingga jamak takhir dzuhur dengan asar di waktu asar, harus mendahulukan dzuhur baru kemudian shalat asar.
Dalam Fatwa Lajnah dinyatakan,
يجب في حال الجمع الترتيب، بحيث يصلي الظهر أولًا، ثم يصلي العصر، ويصلي المغرب أولًا، ثم يصلي العشاء، سواء كان جمعه جمع تقديم أو تأخير
Wajib tertib ketika jamak. Dimana dia shalat dzuhur dulu, kemudian shalat asar. Dia shalat Maghrib dulu, kemudian shalat isya. Baik jamak taqdim maupun jamak takhir. (Fatwa Lajnah Daimah, no. 425).
Keterangan yang lain disampaikan Ibnu Utsaimin,
يشترط الترتيب؛ بأن يبدأ بالأولى ثم بالثانية؛ لأن النبي صلى الله عليه وسلم قال: ((صلُّوا كما رأيتموني أصلي))، ولأن الشرع جاء بترتيب الأوقات في الصلوات
ADVERTISEMENT
Disyaratkan harus tertib, dimulai dengan shalat yang pertama kemudian shalat yang kedua. Karena Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Lakukanlah shalat sebagaimana kalian melihatku shalat.’ Karena syariat mengajarkan urutan waktu dalam shalat.
2. Jamak takhir tidak wajib tertib sesuai urutan shalat. Artinya, boleh saja dikerjakan tanpa memperhatikan urutan shalat. Ini merupakan pendapat Syafiiyah.
Abdurrahman al-Jaziri menyebutkan pendapat Syafiiyah
أما الترتيب والموالاة بين الصلاتين في جمع التأخير فهو مسنون وليس بشرط
Tertib dan muwalah (berkelanjutan) ketika mengerjakan kedua shalat dalam jamak takhir hukumnya anjuran dan bukan syarat. (al-Fiqh ala al-Madzahib al-Arba’ah, 1/441)
Di antara dalil yang mendukung hal ini adalah hadist yang menceritakan tentang jamak ketika peristiwa perang Khandaq,
إن المشركين شغلوا النبي صلى الله عليه وسلم عن أربع صلوات يوم الخندق، فأمر بلالاً فأذن ثم أقام فصلى الظهر، ثم أقام فصلى العصر، ثم أقام فصلى المغرب، ثم أقام فصلى العشاء
ADVERTISEMENT
Kaum musyrikin membuat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak bisa mengerjakan shalat 4 waktu ketika perang Khandaq. Lalu beliau perintahkan Bilal untuk adzan, kemudian iqamah lalu shalat dzuhur, kemudian iqamah lagi lalu shalat asar, kemudian iqamah lagi lalu shalat Maghrib, kemudian iqamah lagi lalu shalat isya. (HR. Ahmad 3555, Nasai 669 dan dihasankan Syuaib al-Arnauth).
Lantas mana yang harus dipilih untuk melaksanakan shalat jamak takhir? Lebih baik untuk berurutan dari yang belum dilaksanakan.
Sebagai contoh seseorang berperian naik pesawat dari pagi sampai sore. Karena dalam pesawat dia tidak bisa melaksanakan ibadah shalat Dzuhur. Sesampainya di bandara dia lantas ke mushala. Maka dia mengerjakan shalat Dzuhur terlebih dahulu yang diikuti dengan shalat Ashar.
ADVERTISEMENT
(MZM)