Pengertian Kitab Aqidatul Awam untuk Pelajaran Madrasah Tsanawiyah

Ilustrasi Mengimani Allah SWT, Kitab Aqidatul Awam. Sumber: Tima Miroshniche-Pexelscom

Kitab Aqidatul Awam adalah kitab yang berisi syair-syair atau nadham tentang ilmu tauhid yang dipelajari oleh siswa madrasah tsanawiyah. Kitab ini juga dipelajari oleh para santri di lingkungan pesantren. Hal ini dituliskan oleh Zainudin (2016) dalam penelitiannya yang berjudul “Penerapan Metode Menghafal Aqidatul Awam dalam Pembelajaran Akidah Akhlak untuk Memantapkan Akidah Siswa di MI Attaraqqie Malang”.

Dilansir dari situs resmi NU, yakni Nu.or.id, Kitab Aqidatul Awam biasanya dipelajari pada tingkat pendidikan Tsanawiyah atau Madrasah Tsanawiyah (MTs). Hal ini dikarenakan kajian tentang Kitab Aqidatul Awam adalah kitab yang cukup relevan untuk dipelajari oleh siswa MTs sebab kajian akidah Ahlussunnah wal Jamaah seperti Kifayatul Awam, Tuhfatul Murid Syarh Jauharah at-Tauhid, dan lainnya terlalu berat untuk dibahas di tingkat pendidikan Tsanawiyah.

Pengertian Kitab Aqidatul Awam

Pengertian dari Kitab Aqidatul Awan adalah kitab yang berisi syair-syair ini dikarang oleh al-Imam al-‘Allamah Ahmad bin Muhammad Ramadhan bin Manshur al-Makki al-Marzuki al-Maliki al-Husaini al-Hasani. Ia merupakan seorang mufti mahzab Maliki di Mekah. Ia juga merupakan seorang pengajar di Masjidil Haram yang terkenal dengan ketakwaan dan kezuhudannya. Syekh Ahmad al-Marzuqi juga dikenal dengan karangan-karangannya yang sangat bermanfaat.

Mengapa Syair Bisa Memberikan Manfaat?

Aqidatul Awam mengandung banyak penjelasan tentang ilmu tauhid yang dikemas ke dalam syair yang indah. Rasulullah SAW pun pernah berkata, “Bacalah nadham tentang tauhid, barang siapa menghafalnya maka akan masuk surga dan memperoleh tujuan yang baik yang sesuai dengan Alquran dan As Sunnah”. Wallahualam Bissawab.

Jika ingin mempelajari Kitab Aqidatul Awam yang berisi tentang ilmu tauhid, haruslah bersama Sang Ahli seperti ulama, ustaz, atau guru agama. Cukuplah bagi kita memahami bahwa ada Kitab Aqidatul Aqam. Bagi kita, berusalah untuk percaya kepada Allah SWT dan mendekatkan diri pada lingkungan yang baik, niscaya kita akan selalu ingat bahwa Allah adalah satu-satunya Tuhan dan hanya Allah yang patut untuk disembah. (AA)