Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Pengertian Limbah Anorganik dari Contoh Sampah Anorganik
14 Maret 2022 17:10 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Update tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Plastik, botol, kertas, dan kardus merupakan contoh limbah jenis anorganik. Tahukah kalian bahwa limbah anorganik membutuhkan waktu kurang lebih 500 tahun untuk bisa terurai?
ADVERTISEMENT
Lamanya proses penguraian limbah anorganik inilah yang nantinya akan berdampak buruk pula bagi makhluk hidup yang ada di bumi. Bahkan, sudah banyak pihak yang berupaya dan menghimbau orang-orang di sekitarnya agar dapat memilah dan memilih mana limbah anorganik dan mana yang limbah organik.
Dalam buku Limbah, Desi Fitria, 2021, diterangkan bahwa permasalahan tersebut sangatlah krusial sehingga diperlukan pengetahuan mendalam terkait limbah anorganik.
Pengertian Limbah Anorganik
Secara sederhana, pengertian limbah anorganik adalah sampah yang sudah tidak dipakai lagi dan sulit terurai. Limbah anorganik merupakan semacam sampah atau sisa bahan yang tidak mudah membusuk yang lazimnya bukan bermula dari hewan dan tumbuhan.
Sebagian besar limbah anorganik tidaklah dapat mengurai dengan alami. Semisal ada yang dapat diurai secara alami, limbah itu akan memakan waktu yang cenderung lebih lama apabila dibandingkan dengan limbah organik.
ADVERTISEMENT
Limbah anorganik yang tertimbun lama di tanah dapat menyebabkan pencemaran tanah karena sampah anorganik tergolong zat yang sulit terurai dan sampah itu akan tertimbun dalam tanah dalam waktu lama, ini menyebabkan rusaknya lapisan tanah.
Jika limbah anorganik dibiarkan menumpuk begitu saja, hal itu berdampak munculnya berbagai penyakit, seperti kolera dan diare. Tak hanya itu, berbagai pencemaran lingkungan juga bisa terjadi, seperti pencemaran tanah dan air.
Berdasarkan jenisnya, limbah anorganik dibagi menjadi tiga, yaitu limbah anorganik padat, limbah anorganik cair, dan limbah anorganik gas.
Contoh Limbah Anorganik
ADVERTISEMENT
Low Density Polyethylene (LDPE) dan Low Linear Density Polyethylene LLDPE), yaitu jenis plastik pertanian yang dimanfaatkan untuk jerami, penutup rumah kaca, dan sejenisnya.
High Density Polyethylene (HDPE), yaitu jenis plastik pertanian yang dimanfaatkan untuk wadah pestisida ataupun pot pembibitan.
Polypropylene (PP), sejenis polimer termoplastik yang dimanfaatkan untuk terpal anyaman, dan sebagainya.
Polystyrene (PS), sejenis plastik pertanian polimer hidrokarbon aromatik sintetis yang digunakan untuk wadah atau media pembibitan.
Tas Kresek
Logam Besi
Limbah Baja
Pecahan Kaca dan Keramik
Air Deterjen
Sisa Sabun Mandi
Kaleng Alumunium
Limbah Tekstil
Limbah Minyak
Ban Bekas
Berbagai Barang Elektronik
Pembuangan Pestisida
Styrofoam sebagai salah satu contoh sampah atau limbah anorganik terbuat dari campuran bahan sintesis, seperti polistirena dan gas CFC. Kedua bahan ini diketahui dapat merusak dan mempertipis lapisan ozon atau O3.
ADVERTISEMENT
Namun, meskipun limbah anorganik ini tidak mudah terurai, limbah ini dapat diolah melalui proses daur ulang, baik diolah guna kebutuhan lain maupun diolah menjadi barang baru yang tentunya lebih bermanfaat. Contohnya, botol plastik dapat diolah menjadi kerajinan tangan dan dimanfaatkan sebagai pot tanaman atau semacamnya. (DNR)