Konten dari Pengguna

Pengertian Pranatacara Yaiku dalam Budaya Jawa

13 Desember 2021 14:46 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Update tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Pranatacara. (Foto: Skitterphoto by https://pixabay.com/)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Pranatacara. (Foto: Skitterphoto by https://pixabay.com/)
ADVERTISEMENT
Dalam bahasa Jawa, pengertian Pranatacara yaiku paraga kang nduweni jejibahan nata lan nglantarake acara utawa adicara (Pranatacara atau penyelenggara adalah orang yang memiliki tanggung jawab untuk menyelenggarakan dan menyampaikan suatu acara). Selain sebagai penyelenggara, pranatacara juga dapat disebut dengan pembawa acara (MC), penyiar (pambiwara), penyelenggara acara (pranata adicara), penyelenggara upacara (pranata titi laksana/juru panitia laksita/paniti laksana, atau laksitaning adicara).
ADVERTISEMENT
Nah, artikel kali ini akan membahas lebih lanjut pranatacara yaiku penyelenggara acara, serta tugas dan kewajibannya.

Tugas dan Kewajiban Pranatacara dalam Budaya Jawa

Ilustrasi Pranatacara. (Foto: Fabrizio65 by https://pixabay.com/)
Standar tugas atau kewajiban dari pranatacara yaiku adalah memandu dan menyampaikan jalannya acara atau kegiatan dalam suatu pertemuan yang sudah direncanakan sebelumnya. Adapun pranatacara memiliki kewajiban untuk menyampaikan maksud dari dilaksanakannya kegiatan upacara, rapat, pentas, dan sebagainya. Misalnya pada budaya adat Jawa, maksud dan ketentuan tata cara kajibah adalah upacara ijab, pawiwahan, dan hajatan (pahargyan).
Ketentuan pranatacara didasarkan pada apa yang terkandung dalam ketentuan beracara/tata tertib acara. Oleh karena itu, seorang pranatacara harus memperhatikan apa yang dimaksud dengan 4W: Wiraga, Wicara, Wirasa, dan Wirama. Berdasarkan kegunaannya, pranatacara dapat dibagi menjadi beberapa aturan yaitu:
ADVERTISEMENT
Dikutip dari buku Gladhi Basa Jawa: Basa Jawa kanggo Murid SD/MI yang ditulis oleh Dhita Puspitasari Sukendro & Triana Wahyu Susanti (2015: 77), pranatacara yaiku pembawa acara juga menyampaikan pidato singkat (pidhato ringkes) pada kegiatan pidato.
Contoh kegiatan pranatacara adalah dalam upacara adat mempelai laki-laki Jawa, aturan kajibah menyampaikan kaitan upacara ijab, pawiwahan, dan penghargaan (meskipun upacara ijab kadang-kadang ditetapkan sendiri) diatur oleh pranatacara. Bahkan pada upacara pemakaman, diperlukan juru kunci untuk melakukan ritual penguburan atau pemakaman jenazah.
Demikian penjelasan mengenai pranatacara, penyelenggara acara dalam arti umum dan secara budaya Jawa. Apakah sekarang kamu lebih paham? Semoga informasi di atas bermanfaat! (CHL)
ADVERTISEMENT