Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
Pengertian Sistem Pemadam Api Menggunakan CO2 dan Kegunaannya
21 November 2023 17:47 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Berita Update tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Sama seperti jenis APAR lainnya, pemadam api yang menggunakan CO2 ini juga tentu saja memiliki sejumlah kelebihan. Selain itu, cara penggunaannya juga terbilang lebih mudah sehingga masyarakat awam juga bisa menggunakannya saat kondisi darurat.
Mengenal Sistem Pemadam Api Menggunakan CO2 dan Kegunaannya
Mengutip dari buku Aspek Safety pada Perancangan Sistem dan Permesinan di Kapal, Muhammad Badrus Zaman, Agoes Santoso, dan Semin (2023:201), pengertian sistem pemadam api menggunakan CO2 adalah jenis APAR yang cocok digunakan untuk kebakaran kelas B (bahan cair yang mudah terbakar) dan kelas C (instalasi listrik yang bertegangan).
Jenis APAR ini memanfaatkan carbon dioxide atau CO2 untuk memadamkan api kebakaran. Jadi, CO2 ini adalah gas yang sifatnya tidak bisa terbakar karena terdiri dari 1 atom karbon dan 2 atom oksigen.
ADVERTISEMENT
Berbeda dengan jenis APAR lain, tabung APAR CO2 ini tidak dilengkapi dengan pressure gauge. Namun, APAR ini menggunakan media CO2 cair atau liquid yang secara kimia memiliki tekanan 830 psi. Oleh karena itulah, penggunaan pressure gauge tidak akan optimal untuk membaca tekanan APAR CO2.
Cara penggunaan APAR CO2 ini juga sangat mudah. Mulanya, media APAR CO2 akan berbentuk cair. Kemudian ketika tekanan keluar dari tabung pemadam api dan media CO2 terkena suhu ruangan, maka CO2 akan berubah menjadi bentuk gas.
Perubahan karakteristik CO2 ini terjadi karena adanya proses sublimasi. Adapun alasan APAR CO2 dapat memadam api adalah karena suhunya yang rendah, yakni -50 derajat celcius sehingga dapat melawan suhu api yang tinggi.
ADVERTISEMENT
Dengan kata lain, gas CO2 akan menghasilkan efek pendinginan titik api secara intens. Tak hanya itu saja, gas CO2 juga lebih berat dibanding oksigen. Dalam teori segitiga api, disebutkan bahwa jika salah satu unsur pembentuk api dihilangkan, maka api bisa padam.
Dari teori itu, diketahui bahwa unsur pembentuk api adalah sumber panas, oksigen, dan bahan bakar. Jadi, saat oksigen terhalang oleh CO2, maka tidak akan bereaksi dengan abhan bakar dan sumber panas untuk membentuk api .
Itulah informasi singkat tentang sistem pemadam api menggunakan CO2. Semoga dapat meningkatkan wawasan dan pengetahuan tentang alat darurat yang satu ini, ya. (Anne)