Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.92.0
Konten dari Pengguna
Pengertian Syahwat serta Penjelasannya Menurut Agama Islam
29 Juni 2022 17:06 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Berita Update tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Apa pengertian syahwat? Mari simak penjelasan tentang syahwat menurut ajaran agama Islam dalam ulasan berikut. Pastikan membaca hingga tuntas supaya tidak terjadi bias makna, ya!
ADVERTISEMENT
Pengertian Syahwat
Syahwat merupakan kata yang cukup sering didengar dalam kajian-kajian remaja, rumah tangga, atau pra nikah. Sebenarnya, apa pengertian dari syahwat?
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI ), arti dari kata syahwat adalah nafsu atau keinginan bersetubuh atau keberahian. Mubarok dalam Arbi (2019: 126) pada yang berjudul Komunikasi Intrapribadi: Integrasi Komunikasi Spiritual, Komunikasi Islam, dan Komunikasi Lingkungan menjelaskan bahwa syahwat adalah kecenderungan jiwa kepada apa yang dikehendaki (nuzu’an nafsi ila mayuriduhu).
Pentingnya Mengendalikan Syahwat
Manusia sebagai makhluk berakal dan berbudi tentu memiliki nafsu termasuk syahwat. Contoh sederhana adalah kita tentu memiliki nafsu makan karena makhluk hidup tentu butuh makan. Namun, dalam ajaran Islam kita tidak bisa serta merta makan sesuka hati.
ADVERTISEMENT
Islam mengajarkan untuk memakan makanan halal, makan dengan tangan kanan, hingga cara minum. Seluruh cara, aturan, serta adab makan yang ada dalam ajaran Islam tentunya memiliki maksud dan tujuan. Contohnya adalah makan makanan yang halal akan membawa kebaikan bagi tubuh. Makanan serta minuman yang haram dalam ajaran Islam pasti buruk bagi kesehatan bukan? Misalnya, minuman memabukkan dapat memicu kerusakan hati.
Demikian pula dengan syahwat. Syahwat dapat terpenuhi secara halal jika dicapai dengan fitrah yang benar. Bila hawa nafsu atau syahwat itu dilakukan dengan cara yang tidak benar maka itu adalah wujud dari kerja hawa nafsu yang merupakan media setan (Arbi, 2019: 126). Naudzubillah min dzalik.
Mengutip dari NU Online Jawa Tengah terdapat hadist Rasulullah Saw. tentang syahwat. Hadist tersebut berbunyi,
ADVERTISEMENT
Wallahu a’lam bish-shawab. Semoga kita menjadi hamba Allah SWT yang mampu mengendalikan hawa nafsu. Kita adalah makhluk hidup yang berakal, semoga akal dan iman selalu membentengi kita dari perilaku buruk. Aamiin Ya Rabbal Alamin. (AA)