Konten dari Pengguna

Pengertian Tari Kreasi Baru dan Contohnya

23 September 2021 15:45 WIB
·
waktu baca 5 menit
clock
Diperbarui 21 Juni 2023 10:27 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Update tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Tari Yapong. Foto: instagram/liputanpendidikan_bekasi
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Tari Yapong. Foto: instagram/liputanpendidikan_bekasi
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Indonesia adalah negara yang kaya akan berbagai seni budaya, salah satunya seni tari. Ada banyak tari tradisional dari berbagai daerah maupun tari kreasi baru dengan ragam gerak dan keunikannya masing-masing.
ADVERTISEMENT
Tari kreasi baru umumnya diajarkan di kegiatan ekstrakurikuler atau pelajaran seni budaya di sekolah. Lantas, apa itu tari kreasi baru dan bagaimana contohnya? Simak penjelasannya berikut ini.

Pengertian Tari Kreasi Baru

Ilustrasi tari kreasi baru. Foto: Pexels
Berdasarkan buku Pendidikan Seni Budaya oleh Yoyok R. M. dan Siswandi (2008: 70-74), tari kreasi baru adalah jenis tarian hasil kreasi manusia yang tidak terikat aturan tari daerah atau tari kreasi tradisional. Sesuatu yang baru itu dapat terkandung dalam tema, gerakan, kostum tari, atau tata riasnya.
Pada dasarnya, tari kreasi baru tidak benar-benar meninggalkan unsur tradisionalnya. Suatu tari kreasi baru bisa saja hanya temanya yang baru, sedangkan unsur kostum masih mengambil unsur tradisional.
Selanjutnya, langkah-langkah menampilkan tari kreasi baru dapat dilakukan sebagai berikut:
ADVERTISEMENT

Ragam Tari Kreasi Baru

Ilustrasi tarian tradisional Indonesia. Foto: Pixabay
Menurut buku Pembelajaran Seni Tari di Indonesia dan Mancanegara oleh Arina Restian (2017: 279), tari kreasi baru dibagi menjadi dua macam, yaitu tari kreasi baru non tradisi dan tari kreasi baru pola tradisi.
Tari kreasi baru pola non tradisi adalah tarian yang sama sekali tidak menggunakan unsur tradisional dalam kreasinya. Tari ini sering disebut tari modern. Sementara tari kreasi baru pola tradisi adalah tarian yang menggunakan unsur tradisional dalam kreasinya.

Contoh Tari Kreasi Baru

Ilustrasi tari Nguri. Foto: kamerabudaya.com
Berikut adalah beberapa contoh tari kreasi baru dari berbagai daerah di Indonesia.
ADVERTISEMENT

Tari Nguri

Tari Nguri berasal dari daerah Sumbawa dan diciptakan oleh H. Mahmud Dea Batekal. Tarian ini menggambarkan keramahan, kelembutan, dan keterbukaan masyarakat Sumbawa.

Tari Kupu-Kupu

Tari kupu-kupu berasal dari Bali dan diciptakan oleh I Wayan Beratha. Dalam tarian ini penari menarikan gerakan-gerakan menirukan kupu-kupu.

Tari Yapong

Tari Yapong diciptakan oleh seniman Bagong Kussudiarjo pada tahun 1977. Tarian ini diciptakan dalam rangka ulang tahun Jakarta yang ke 450.

Karakteristik Tari Kreasi Baru

Ilustrasi tari kreasi baru. Foto: Pexels
Tari kreasi baru merupakan tarian yang diciptakan dalam bentuk baru berdasarkan pada tarian yang sudah ada. Tarian ini diciptakan dengan tujuan untuk memenuhi ekspresi dan keinginan batin penciptanya.
Tari kreasi baru memiliki beberapa karakteristik yang membedakannya dengan jenis tarian lain. Dikutip dari Ikat Kait Impulsif Sarira (Gagasan yang Mewujud Era 1990-2010) oleh Eko Supriyanto (2018: 47-49), adapun ciri khas atau karakteristik tari kreasi baru, yaitu:
ADVERTISEMENT

Perbedaan Tari Kreasi Baru dengan Tari Tradisional

Ilustrasi tari tradisional memiliki perbedaan dengan tari kreasi baru. Foto: Pexels
Pada dasarnya, tari kreasi baru dan tari tradisional merupakan bentuk ekspresi yang menggabungkan gerakan tubuh, musik, dan kostum untuk menyampaikan cerita atau pesan tertentu.
ADVERTISEMENT
Meskipun keduanya memiliki unsur-unsur dasar tari yang sama, ada beberapa perbedaan antara keduanya. Berikut adalah perbedaan tari kreasi baru dengan tari tradisional yang bisa dipahami.

1. Sifat Tarian

Tari tradisional umumnya berkembang di suatu daerah tertentu yang berpedoman pada kebiasaan turun-temurun masyarakat setempat. Gerakan dalam tari tradisional sering kali memiliki makna simbolis yang mendalam dan mengikuti aturan-aturan tertentu.
Di sisi lain, tari kreasi baru cenderung memiliki sifat yang lebih bebas dan eksperimental. Para koreografer tari kreasi baru memiliki kebebasan untuk menciptakan gerakan yang unik dan menggabungkan berbagai gerakan tari yang berbeda.

2. Asal-usul Tarian

Tari tradisional memiliki asal-usul yang telah ada selama berabad-abad dan melekat pada tradisi budaya di suatu daerah tertentu. Gerakan dalam tari tradisional sering kali memiliki latar belakang kisah mitologis, agama, atau sejarah tertentu.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, tari kreasi baru merupakan hasil dari kreasi individu atau kelompok koreografer masa kini. Tari kreasi baru sering kali memiliki gerakan yang modern dan menyesuaikan dengan tren.

3. Musik Pendukung

Tari tradisional umumnya menggunakan musik pengiring yang sesuai dengan tradisi di daerahnya, seperti iringan musik gamelan, angklung, dan sebagainya.
Sementara itu, tari kreasi baru menggunakan musik pengiring yang lebih modern, seperti musik kontemporer, elektronik, atau campuran dari berbagai genre musik.

4. Kostum Penari

Kostum dalam tari tradisional biasanya menggunakan pakaian adat yang mengikuti tradisi dan nilai-nilai budaya daerah tersebut. Bahan, desain, dan warna kostum tari tradisional juga berkaitan dengan tradisi lokal.
Di sisi lain, kostum yang dipakai para penari tari kreasi baru cenderung lebih bebas. Kostum mereka biasanya memiliki gaya dan desain yang sesuai dengan koreografi dan pesan yang ingin disampaikan dalam tarian.
ADVERTISEMENT

Jenis-Jenis Tari Kreasi Baru dan Contohnya

Ilustrasi tari kreasi baru tidak berpola tradisi. Foto: Pexels
Dikutip dari Pembelajaran Seni Tari di Indonesia dan Mancanegara oleh Arina Restian (2017: 279), tari kreasi baru dapat dikategorikan menjadi dua jenis, yaitu tari kreasi baru pola tradisional dan tidak berpola tradisi. Berikut penjelasannya:

1. Tari Kreasi Baru Pola Tradisional

Tari kreasi baru pola tradisional adalah tarian yang menggunakan unsur tradisional dalam kreasinya, baik dari segi gerakan, musik atau irama, tata rias, hingga kostum.
Contoh tari kreasi baru pola tradisional adalah tari Merak asal Jawa Barat, tari Rara Ngigel dari Yogyakarta, dan tari Kupu-Kupu dari Bali.

2. Tari Kreasi Baru Tidak Berpola Tradisi

Tari kreasi baru tidak berpola tradisi adalah tarian yang sama sekali tidak menggunakan unsur tradisional dalam kreasinya, baik dari segi gerakan, musik/irama, rias, maupun kostum. Tarian ini sering juga disebut dengan tari modern.
ADVERTISEMENT
Contoh tari kreasi baru tidak berpola tradisi adalah tarian hip-hop, break dance, ballroom dance, tango, dan sebagainya.
Itulah penjelasan mengenai tari kreasi baru dan contoh tari kreasi baru dari beberapa daerah di Indonesia. Sama seperti tari tradisional, tari kreasi baru juga memiliki keunikan dan ceritanya masing-masing sehingga sangat menarik untuk dipelajari.
(IND & SFR)