Pengertian Ujian Paket C dan Syarat Pendaftarannya

Ilustrasi Pengertian Paket C. Sumber: unsplash.com

Dalam dunia pendidikan Indonesia, kita mengenal adanya ujian akhir untuk menentukan evaluasi hasil belajar siswa selama menempuh suatu jenjang pendidikan. Dalam ujian, tentu ada yang lulus dan tak lulus. Lalu apakah ketidak-lulusan siswa merupakan akhir dari perjalanan siswa dalam menempuh pendidikan formal? Jawabannya adalah tidak. Pemerintah menyediakan suatu program kesetaraan bagi para siswa yang gagal dalam menempuh ujian akhir atau karena satu dan lain hal tidak dapat mengikuti proses ujian sesuai waktu yang ditentukan. Bagi siswa SMA, program kesetaraan itu adalah Paket C. Apa itu Paket C dan apa saja syarat untuk mengikuti ujiannya? Mari kita simak dalam ulasan berikut ini.

Pengertian Kejar Paket C dan Syarat Mengikuti Ujian

Apakah Paket C itu? Mengacu pada buku Buku Ajar Kebijakan dan Permasalahan Pendidikan karya Emilda Sulasmi(2021:110), Kelompok Belajar atau disingkat Kejar merupakan program pemerintah untuk memfasilitasi penduduk yang mengalami hambatan untuk menempuh pendidikan formal. Kelompok belajar ini terdiri dari beberapa jenjang yaitu Paket A yang setara dengan Sekolah Dasar, Paket B yang setara dengan Sekolah Menengah Pertama, dan Paket C yang setara dengan Sekolah Menengah Atas. Dalam menjalani program ini, para peserta umumnya akan menjalasi pendidikan melalui lembaga penyelenggara yang disebut Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat(PKBM) dengan lama belajar 1 sampai 2 tahun sebelum kemudian menhadapi ujian. Namun bagi siswa yang gagal dalam ujian nasional, biasanya dapat langsung mengikuti ujian Paket B dan C yang diselenggarakan 2 kali setahun sesuai dengan prosedur yang berlaku.

Syarat Mengikuti Paket C

Mengutip dari laman resmi Sanggar Kegiatan Belajar Kota Yogyakarta, skb.jogjakota.go.id, syarat mengikuti program Kejar Paket adalah sebagai berikut:

Ilustrasi Ujian Paket C. Sumber: unsplash.com

Demikian tadi pengertian Kejar Paket yang sekaligus menjawab pertanyaan apa itu Paket C. Kegagalan dalam ujian nasional dan keterbatasan biaya dalam bersekolah bukanlah akhir dari pendidikan formal. Masih banyak alternatif yang bisa kita tempuh dalam meraih impian untuk kehidupan yang lebih baik.(AGI)