Konten dari Pengguna

Penjelasan Hari Sabat dalam Agama Kristen

28 Januari 2022 14:54 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Update tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Hari Sabat. (Foto: Pexels by https://pixabay.com)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Hari Sabat. (Foto: Pexels by https://pixabay.com)
ADVERTISEMENT
Hari Sabat adalah hari berhenti atau hari beristirahat. Dalam Alkitab, Allah memerintahkan kepada umatNya untuk memisahkan sepertujuh dari waktu yang diberikan kepada kita, yaitu satu hari dari tujuh hari dipelihara dengan suci karena hari tersebut adalah hari Tuhan. Adapun kita juga harus memisahkan sepersepuluh dari materi secara suci dan dipersembahkan kepada Allah karena itu adalah milikNya.
ADVERTISEMENT
Agama Kristen adalah agama yang memberikan berkat istirahat kepada manusia. Pada hari Sabat, datanglah kepada Allah dan renungkan segala perkara sambil memandang langit kebenaran yang biru. Nah, artikel kali ini akan membahas lebih lanjut mengenai hari Sabat dalam agama Kristen.

Penjelasan Mengenai Hari Sabat dalam Agama Kristen

Ilustrasi Hari Sabat. (Foto: Himsan by https://pixabay.com)
Dikutip dari buku Yesuslah Jawaban: Kumpulan Khotbah yang ditulis oleh Woo Young Kim (2005: 65), hari Sabat tidak diberikan sebagai beban bagi manusia, melainkan hari yang diberkati. Ya, hari Sabat adalah hari berhenti atau beristirahat. Dalam Alkitab juga dikatakan bahwa hari Sabat adalah ‘hari yang dikuduskan dan diberkati’.
Kita tidak boleh menganggap hari Tuhan sebagai hari libur. Hari Tuhan bukanlah hari libur, karena kita adalah umat kerajaan sorga, jangan hidup seperti orang dunia. Kita harus hidup sebagai umat Allah dan jemaat serta memelihara hari Tuhan yang penuh berkat secara kudus.
ADVERTISEMENT
Jika mengalihkan hari Sabat ke tujuan lain, itu sama dengan kita mencemoohkan Allah. Jika orang melewati hari Sabat dengan tujuan lain, maka dia melawan firman Allah, maka dia menantang Allah secara berhadapan.
Allah menciptakan dunia selama enam hari dan pada hari ketujuh beristirahat (Kej. 2: 3). Kita harus ingat bahwa Allah juga beristirahat setelah bekerja selama enam hari. Oleh karena itu, kita perlu ingat juga perintah Allah untuk pemeliharaan hari Sabat.
Allah berharap semua orang yang datang ke gereja pada hari Sabat dapat menerima anugerah dan keluar air hidup dari dalam roh. Dengan demikian, setiap hari Minggu dijadikan sebagai hari yang kudus dan diberkati. (CHL)