Konten dari Pengguna

Penulisan Daftar Pustaka yang Benar pada Karya Ilmiah

4 Februari 2025 16:25 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Update tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi cara penulisan daftar pustaka yang beanr. Foto: Pexels
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi cara penulisan daftar pustaka yang beanr. Foto: Pexels
ADVERTISEMENT
Daftar pustaka merupakan elemen penting yang harus disusun dengan benar dalam sebuah karya ilmiah. Bagian ini diletakkan di akhir tulisan yang disusun secara sistematis sesuai dengan kadiah yang berlaku.
ADVERTISEMENT
Penulisan daftar pustaka yang baik berguna untuk meningkatkan kredibilitas tulisan. Suatu karya ilmiah dianggap tak dapat dipercaya jika tidak memiliki daftar pustaka sebagai sumber rujukan. Selain itu, penulisan daftar pustaka juga berfungsi sebagai menghindari plagiarisme.

Penulisan Daftar Pustaka yang Benar

Ilustrasi cara penulisan daftar pustaka yang beanr. Foto: Pexels
Daftar pustaka merupakan daftar semua buku atau tulisan ilmiah yang telah digunakan sebagai rujukan dalam penelitian. Bagian ini perlu dicantumkan saat membuat karya ilmiah, seperti buku, skripsi, artikel, makalah, jurnal, surat kabar dan sejenisnya.
Terdapat beberapa macam penulisan daftar pustaka, antara lain, ASA (American Social Association), APA (American Psychological Association) dan Chicago style. Namun umumnya, penulisan daftar pustaka menggunakan gaya APA.
Unsur yang ditulis dalam daftar pustaka meliputi (1) nama penulis ditulis dengan urutan: nama akhir, nama awal dan nama tengah, tanpa gelar akademik, (2) tahun penerbitan, (3) judul, (4) kota tempat penerbitan, dan (5) nama penerbit.
ADVERTISEMENT
Unsur-unsur tersebut dapat bervariasi tergantung jenis sumber pustakanya. Mengutip buku Metode & Teknik Menyusun Proposal Penelitian karya Amirullah, berikut cara menulis daftar pustaka yang benar.

1. Rujukan dari Buku

Tahun penerbitan ditulis setelah nama penulis, diakhiri dengan titik. Judul buku ditulis dengan huruf miring, dengan huruf besar pada awal setiap kata, kecuali tanpa hubung. Kota tempat penerbit dan nama penerbit dipisahkan dengan titik dua (:)
Contoh:
Yamin, H.M. 2007. Profesionalisme Guru & Implementasi KTSP. Jakarta: Gaung Persada Press.

2. Rujukan dari Artikel dalam Jurnal Tercetak

Nama penulis ditulis paling depan, diikuti dengan tahun dan judul artikel yang ditulis dengan cetak biasa, dan huruf besar pada setiap awal kata. Nama jurnal ditulis dengan cetak miring, dan huruf awal dari setiap katanya ditulis dengan huruf besar kecuali kata hubung.
ADVERTISEMENT
Di bagian akhir berturut-turut dicantumkan tahun/jilid/volume, nomor terbitan (dalam kurung), dan nomor halaman dari artikel tersebut.
Contoh:
Wiyono, M. 2009. Profesionalisme Dosen dalam Program Penjamin Mutu. Jurnal Lima Pendidikan, 16(1): 51-58.

3. Rujukan dari Artikel dalam Majalah atau Koran

Nama penulis ditulis paling depan, diikuti oleh tanggal, bulan, dan tahun (jika ada). Judul artikel ditulis dengan cetak biasa dan huruf besar pada setiap huruf awal kata, kecuali kata hubung. Nama majalah ditulis dengan huruf kecil kecuali huruf pertama, setiap kata dan dicetak miring. Nomor halaman disebut pada bagian akhir.
Contoh:
Suryadarma, S.V.C. 2015. Prosesor dan Interface: Komunikasi Data. Info komputer, IV (4): 46-48.

4. Rujukan Berupa Karya Terjemahan

Nama penulis asli ditulis paling depan, diikuti tahun penerbitan karya asli, judul terjemahan, nama penerjemah, tahun terjemahan, nama tempat penerbit dan nama penerbit terjemahan. Apabila tahun penerbitan buku asli tidak dicantumkan, ditulis dengan kata tanpa tahun.
ADVERTISEMENT
Contoh:
Cochran, W.G. Tanpa Tahun, Teknik Penarikan Sampel. Terjemahan Rudiansyah, 2005. Jakarta: Universitas Indonesia Press.

5. Rujukan Berupa Skripsi, Tesis, atau Disertasi

Nama penulis ditulis paling depan, diikuti tahun yang tercantum pada sampul, judul skripsi, tesis atau disertasi ditulis dengan cetak miring dengan pernyataan skripsi, tesis, atau disertasi tidak diterbitkan, nama kota tempat perguruan tinggi, dan nama fakultas serta nama perguruan tinggi.
Contoh:
Meter, G.I. 2003. Hubungan antara Perilaku Kepemimpinan, Iklim Sekolah dan Profesionalisme Guru dengan Motivasi Kerja Guru pada SMU Negeri di Provinsi Bali. Disertasi Tidak Diterbitkan. Malang: PPs UM.
(SA)