Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
Konten dari Pengguna
Peran Khatib sebagai Orang yang Menyampaikan Khotbah Jumat
6 Juni 2022 23:25 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Berita Update tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Bagi laki-laki yang menganut agama Islam , menunaikan shalat Jumat adalah sebuah kewajiban. Bahkan, diharamkan laki-laki yang berdagang di waktu shalat Jumat. Selain itu, dianjurkan juga untuk segera mengunjungi masjid-masjid untuk mengerjakan ibadah seminggu sekali ini. Saat menunaikan ibadah shalat Jumat, terdapat seseorang yang berdiri di depan untuk berkhutbah kepada para jamaah. Istilah orang yang menyampaikan khobtah Jumat adalah khatib. Lantas apa saja peranan khatib selaku seorang yang menyampaikan khutbah Jumat? Berikut penjelasannya.
ADVERTISEMENT
Peran Khatib sebagai Orang yang Menyampaikan Khotbah Jumat
Dikutip dari Buku Pintar Khatib dan Khotbah Jumat karya Arif Yosodipuro (2013:5), kata khatib berasal dari kata khataba yakhtubu khatiibun. Khatibyn adalah isim fail (pelaku) yang berarti orang yang melakukan khutbah. Karena khatib berkhutbah di hari Jumat, bisa dikatanakan bahwa seseorang yang berceramah (berkhutbah) di hari Jumat dalam rangkaian rukun shalat Jumat .
Untuk menjadi seorang khatib Jumat, terdapat ketentuan tertentu sesuai dengan kaidah agama Islam. Khatib Jumat memiliki tanggung jawab moral yang tinggi, karena itu orang yang hendak menjadi khatib Jumat harus memiliki kredibilitas yang tinggi. Maka dari itu, khatib Jumat hendaknya memenuhi segala sesuatu yang disyaratkan, seperti:
1. Berakal Sehat
Seseorang yang hilang akalnya atau gila, tentunya tidak diperbolehkan menyampaikan khutbah.
ADVERTISEMENT
2. Suci dari Hadas
Dalam agama Islam, hadas dibagi manjadi dua, yakni hadas besar dan hadas kecil. Seorang khatib yang tidak suci dari hadas, tidak diperbolehkan untuk melakukan khutbah shalat Jumat.
3. Menutup Aurat
Seorang khatib tidak diperbolehkan mengenakan pakaiannya sesuka hati, apalagi hingga membuka aurat. Maka dari itu, salah satu syarat khatib shalat Jumat adalah mengenakan pakaian yang menutup aurat.
4. Laki-laki
Shalat Jumat adalah shalat yang wajib bagi laki-laki, meskipun wanita juga diperbolehkan untuk mengikutinya. Maka dari itu, khutbah merupakan seorang laki-laki.
5. Memahami Rukun Khutbah.
Adapun rukun khutbah yang tidak boleh tertinggalkan yaitu:
Demikianlah penjelasan mengenai peranan dari khatib sebagai orang yang bertugas dalam menyampaikan khutbah shalat Jumat. Semoga penjelasan singkat di atas dapat menambah wawasan Anda tenteng ibadah yang dilaksanakan seminggu sekali ini. (MZM)
ADVERTISEMENT