Konten dari Pengguna

Peran Ulama di Nusantara Khususnya Saat Masa Kerajaan Islam

17 November 2023 23:11 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Update tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Peran Ulama di Nusantara. Sumber: Unsplash/Mhrezaa
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Peran Ulama di Nusantara. Sumber: Unsplash/Mhrezaa
ADVERTISEMENT
Pada masa kejayaan kerajaan Islam, terdapat banyak peran ulama di Nusantara. Salah satunya adalah sebagai pejabat dan memperkuat kedudukan pemimpin yang berkuasa.
ADVERTISEMENT
Hubungan erat antara pemimpin (raja) dan ulama bukanlah hal yang aneh. Sebagai contohnya adalah peran ulama di Kerajaan Samudra Pasai dan kerajaan Islam lainnya di Nusantara.

Penjelasan Peran Ulama di Nusantara Khususnya Saat Masa Kerajaan Islam

Ilustrasi Peran Ulama di Nusantara. Sumber: Unsplash/Bimbingan Islam
Apa yang dimaksud dengan ulama? Ulama merupakan orang yang ahli dalam ilmu agama dan kemaslahatan umat. Di Indonesia, ulama adalah sebutan untuk orang-orang yang ahli di bidang agama khususnya fiqih.
Dikutip dari buku Perempuan Ulama di Atas Panggung Sejarah, Muhammad (2020), dalam terminologi masyarakat Indonesia, ulama adalah orang-orang yang memiliki keluasan dan kedalaman mengenai ayat-ayat Tuhan dan ajaran-ajaran keagamaan, terutama dalam masalah-masalah fiqh atau hukum Islam.
Lantas apa saja peran ulama di Nusantara khususnya saat masa kerajaan Islam? Terdapat banyak peran penting ulama pada masa tersebut. Di Samudra Pasai, pemerintah Islam menunjuk ulama yang memiliki kemampuan untuk menjadi mufti resmi.
ADVERTISEMENT
Mufti dalam kesultanan memiliki peran yang penting. Mufti tersebut biasanya duduk di ruang pertemuan bersama dengan komandan, pemimpin para tentara, para pejabat kerajaan, dan sekretaris raja. Selain itu, mufti juga menangani persoalan-persoalan hukum agama.
Ulama juga memiliki peran penting dalam bidang hukum. Ulama bertugas untuk membuat regulasi serta menentukan kehidupan agama umat Islam. Di Jawa, ulama juga menjadi kadi atau penghulu.
Di Kerajaan Aceh pada abad ke-17, lembaga kadi semakin mapan. Tidak seperti di Kerajaan Malaka, kadi juga menjalankan hukum Islam. Kadi di Kerajaan Aceh tersebut akhirnya mulai berdiri pada masa Sultan Iskandar Muda.
Selain memiliki Kadi, Kerajaan Aceh juga memiliki lembaga syaikhul Islam yang ada di bawah raja. Lembaga tersebut mempengaruhi kebijakan raja dalam masalah politik dan juga sosial. Orang-orang yang bertanggung jawab dalam lembaga syaikhul Islam adalah ulama di Aceh yang terkemuka.
ADVERTISEMENT
Pada masa kerajaan Islam, ulama juga menjadi penerjemah Islam ke dalam sistem budaya Nusantara. Karya-karya intelektual yang dibuat oleh ulama kemudian menjadi sumber legitimasi bagi kerajaan.
Jadi peran ulama di Nusantara khususnya di kerajaan Islam adalah sebagai mufti, kadi, hingga menjadi penasihat para raja atau pemimpin. Semoga dapat menambah wawasan seputar sejarah. (FAR)