Konten dari Pengguna

Perayaan Cap Go Meh: Pengertian, Sejarah, dan Maknanya

12 Agustus 2021 9:08 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Update tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Apakah yang Dimaksud dengan Perayaan Cap Go Meh?, Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Apakah yang Dimaksud dengan Perayaan Cap Go Meh?, Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
Pernahkah kamu menyantap lontong Cap Go Meh? Jika pernah, maka kamu pasti pernah bertanya-tanya, apakah yang dimaksud dengan perayaan Cap Go Meh, bukan?
ADVERTISEMENT
Melansir situs resmi Kabupaten Karawang, Cap Go Meh adalah hari penting bagi orang Tionghoa, yang dirayakan pada purnama pertama di bulan pertama atau berdasarkan penanggalan Tionghoa, hari ke-15 setelah tahun baru Lunar alias Imlek.

Apakah yang Dimaksud dengan Perayaan Cap Go Meh?

"Cap Go" berarti lima belas, sedangkan "Meh" berarti malam. Jadi, pengertian Cap Go Meh secara harfiah adalah malam ke-15. Hal itu didasarkan pada fakta bahwa Cap Go Meh dirayakan pada hari ke-15 setelah Imlek. Cap Go Meh juga menjadi hari terakhir dari rangkaian masa perayaan Imlek.

Makna Cap Go Meh

Apakah yang Dimaksud dengan Perayaan Cap Go Meh?, Foto: Pixabay
Pada dasarnya, perayaan Imlek terbagi menjadi 3 bagian, yaitu: Imlek, sembahyang Tuhan, dan Cap Go Meh.
Perayaan yang telah menjadi tradisi dari warga Tionghoa di seluruh dunia ini sangat identik dengan naga, barongsai, tetabuhan, dan petasan yang diyakini sanggup untuk mengusir hawa buruk dan roh jahat.
ADVERTISEMENT
Perayaan Cap Go Meh disebut pula sebagai perayaan untuk menyambut musim semi. Pada perayaan ini, seluruh warga Tionghoa akan melakukan sembahyang di depan pintu rumah jam 2 tengah malam sebagai ucapan terima kasih kepada Tuhan.
Setelah itu, perayaan dilanjutkan dengan jamuan makan yang ditujukan bagi para leluhur dan melakukan ciswak alias upacara buang sial di klenteng.
Pada perayaan ini, lontong Cap Go Meh, onde-onde, dan kue keranjang akan memenuhi meja makan para warga Tionghoa.

Sejarah Cap Go Meh

Awalnya Cap Go Meh diperingati untuk menghormati Dewa Thai Yi, yang diyakini Dinasti Han (206 SM – 221 M) sebagai Dewa tertinggi di langit.
Saat itu perayaan ini sebenarnya dilangsungkan secara tertutup, sehingga dihadiri oleh anggota istana saja, tidak dihadiri oleh masyarakat umum. Saat berakhirnya pemerintahan Dinasti Han, perayaan ini akhirnya mulai dikenal luas oleh masyarakat umum.
ADVERTISEMENT
Perayaan Cap Go Meh di China dan Indonesia ternyata berbeda. Di China, Cap Go Meh dirayakan dengan berkumpulnya seluruh anggota keluarga untuk menikmati pesta besar dengan makanan mewah dan istimewa. Makanan yang disajikan wajib mewakili 3 unsur, yaitu: darat, laut, dan udara, misalnya daging sapi (darat), daging ikan (laut), dan telur puyuh (udara). Setelah berpesta, perayaan Cap Go Meh dilanjutkan dengan kegiatan begadang ramai-ramai dan Lalu menggelar festival lampion untuk memperlancar rezeki.
Sementara itu, perayaan Cap Go Meh di Indonesia yang berpusat di Singkawang, Kalimantan Barat selalu dimeriahkan oleh lampion, replika naga, dan barongsai. Perayaan ini juga diramaikan dengan Pawai Tatung untuk mengusir roh jahat. Tatung ini adalah orang-orang terpilih yang dirasuki roh baik untuk menjadi kebal. Pawai Tatung ini sebagai simbol tolak bala atau mengusir roh jahat.
Perayaan Cap Go Meh di Indonesia, Foto: Pixabay
Hebatnya, perayaan Cap Go Meh di Singkawang, Kalimantan Barat ini telah diakui oleh UNESCO sebagai tradisi budaya yang harus dijaga dan dilestarikan.
ADVERTISEMENT
Nah, sekarang pertanyaanmu, "Apakah yang dimaksud dengan perayaan Cap Go Meh?" sudah terjawab, bukan?(BRP)