Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Perbedaan dan Contoh Gerak Tari Bertenaga Kuat dan Bertenaga Lemah
19 Oktober 2021 14:41 WIB
·
waktu baca 2 menitDiperbarui 2 Juni 2022 12:41 WIB
Tulisan dari Berita Update tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Apa bedanya gerak tari bertenaga kuat dan bertenaga lemah pada tari tradisional? Kedua jenis gerakan ini memiliki karakteristiknya masing-masing yang digunakan dalam tari tradisional di suatu daerah.
ADVERTISEMENT
Mengutip buku Seni Budaya SMA/MA Kelas 10 oleh Purnomo & Yandra (2021), gerak merupakan elemen utama yang digunakan dalam suatu tarian. Tari merupakan salah satu kesenian yang menggabungkan gerakan satu dengan gerakan yang lain hingga menjadi satu elemen tari yang utuh. Pada dasarnya, gerakan tari mencakup gerak kepala, tangan, kaki, dan tubuh.
Contoh Gerak Bertenaga Lemah
Gerak bertenaga lemah merupakan suatu gerak yang dilakukan dengan cara tidak menggunakan otot. Gerakan tari ini dilakukan secara lambat dan berorientasi pada gerakan anggun dan lemah gemulai. Umumnya, gerak lemah diiringi musik yang lembut dan halus untuk menggambarkan situasi yang tenang, sedih, atau haru.
Gerakan lemah pada seni tari di antaranya yaitu mengangkat tangan, menurunkan tangan, menolehkan kepala, merentangkan tangan, memutar pergelangan tangan, menggerakkan tangan ke kanan dan ke kiri, melambaikan tangan, dan lain-lain. Semua gerak tersebut dilakukan secara lemah gemulai dan anggun.
ADVERTISEMENT
Gerakan bertenaga lemah banyak diterapkan pada tari tradisional asal Jawa Tengah. Contohnya seperti Tari Serimpi, Bedhaya, dan Golek Sri Rejeki.
Gerak Bertenaga Lemah
Gerak bertenaga kuat yaitu suatu gerak yang dilakukan dengan tenaga kuat dan penuh semangat dalam suatu tarian. Gerak kuat dapat diketahui dari tempo musik yang cepat, menghentak, dan dinamis. Oleh karena itu, para penari berusaha untuk mengimbangi gerakan tersebut dengan gerakan yang cepat.
Contoh gerak bertenaga kuat pada seni tari yaitu menghentakkan tangan dan kaki, menggelengkan kepala, berputar dengan cepat, bertepuk tangan, berjinjit, dan loncat.
Tidak sulit untuk menemukan jenis tari tradisional yang menerapkan jenis gerakan ini. Contoh tari tradisional yang menggunakan gerak bertenaga kuat yaitu Tari Jaipong asal Jawa Barat dan Tari Saman asal Aceh.
ADVERTISEMENT
Dari penjelasan di atas, dapat diketahui bahwa apa bedanya gerak tari bertenaga kuat dan bertenaga lemah terletak pada tekanan tubuh yang dikeluarkan. Gerak bertenaga kuat mengeluarkan gerakan yang penuh power, sedangkan gerak bertenaga lemah cenderung anggun dan lemah gemulai.
(DLA)