Konten dari Pengguna

Perbedaan Larutan Elektrolit Lemah dan Kuat dalam Pelajaran Kimia

3 Desember 2021 9:31 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Update tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Larutan Elektrolit. (Foto: PublicDomainPictures by https://pixabay.com/id/)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Larutan Elektrolit. (Foto: PublicDomainPictures by https://pixabay.com/id/)
ADVERTISEMENT
Tahukah kamu bahwa logam dapat menghantarkan listrik sebab adanya elektron yang dapat bergerak bebas? Aliran elektron pada suatu larutan dapat bergerak dari potensial tinggi ke potensial rendah. Dikutip dari buku Mudah dan Aktif Belajar Kimia: untuk Kelas X Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah yang ditulis oleh Yayan Sunarya & Agus Setiabudi (2007: 115), larutan yang memiliki aliran elektron dan dapat menghantarkan arus listrik disebut dengan larutan elektrolit. Adapun larutan elektrolit dapat dikelompokkan lagi menjadi larutan elektrolit lemah dan elektrolit kuat.
ADVERTISEMENT
Apakah perbedaan antara larutan elektrolit lemah dan elektrolit kuat? Perbedaan kedua jenis elektrolit tersebut dapat dibedakan melalui pengujian nyalah lampu dan jumlah gelembung. Agar lebih jelas, artikel kali ini akan membahas tentang kedua pengujian tersebut.

Penjelasan Kimia Larutan Elektrolit

Ilustrasi Larutan Elektrolit. (Foto: Jarmoluk by https://pixabay.com/id/)
Sebelumnya sudah dijelaskan bahwa larutan elektrolit dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu lemah dan kuat. Dikutip dari buku Kimia 1 SMA Kelas X yang ditulis oleh Muchtaridi dan Sandri Justiana (2007: 194), larutan elektrolit kuat dan lemah dapat dibedakan dari kekuatan nyala lampu dan banyaknya gelembung gas yang terjadi. Larutan elektrolit kuat menghasilkan nyala lampu terang, sedangkan larutan elektrolit lemah menghasilkan nyala lampu redup.
Larutan elektrolit kuat akan menghasilkan gelembung dalam jumlah yang banyak, sedangkan elektrolit lemah hanya menghasilkan sedikit gelembung. Elektrolit lemah dapat menghantarkan listrik, hanya saja daya hantar listrik yang dihasilkan tidak sekuat elektrolit kuat.
ADVERTISEMENT
Berikut adalah contoh larutan elektrolit dan non elektrolit:
Daya hantar listrik berhubungan dengan ion-ion dalam larutan. Aliran arus listrik berbentuk pergerakan partikel berupa partikel elektron maupun ion. Oleh karena itu, ketika dilewatkan ke dalam larutan elektrolit, lampu dapat menyala. Semakin banyak ion-ion dalam larutan, daya hantar larutan semakin kuat. Semoga informasi ini bermanfaat! (CHL)