Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
Perjuangan RA Kartini sebagai Pahlawan Emansipasi Wanita
13 April 2021 18:34 WIB
Tulisan dari Berita Update tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Raden Ajeng Kartini atau lebih tepatnya Raden Ayu Kartini lahir di Jepara pada tanggal 21 April 1897. RA Kartini dikenal sebagai pelopor kebangkitan kaum perempuan. Perhatian Kartini tidak hanya semata soal emansipasi (persamaan hak) perempuan, tetapi juga masalah sosial.
ADVERTISEMENT
Perjuangan RA Kartini
Dikutip dari buku Sukses Menempuh Ulangan bersama Arif Teman Berlatih dan Belajar SD 5 yang ditulis oleh Tim Arif(2015: 63), Kartini beruntung karena berkesempatan mendapat pendidikan formal. Ia bersekolah bersama anak-anak Belanda. Pada saat itu, kesempatan belajar bagi orang pribumi masih sangat jarang. Kartini memperoleh kesempatan belajar karena ia putri seorang bupati di Jepara. Berkat pendidikan yang ia peroleh, Kartini mampu mengungkapkan dan menggambarkan peristiwa yang ia alami dalam tulisan yang sangat bagus.
Kartini selalu menulis surat kepada teman-temannya di Belanda. Ada lebih dari seratus surat yang dikumpulkan selama bertahun-tahun. Seorang teman perempuannya yang bernama Abendanon mengumpulkan surat-surat Kartini dan menjadikannya buku di Belanda pada tahun 1911. Kumpulan surat tersebut diterjemahkan dalam bahasa Indonesia dengan judul Habis Gelap Terbitlah Terang.
ADVERTISEMENT
Kumpulan surat tersebut berisi ide-ide, semangat, dan perjuangan RA Kartini. Beliau melihat bahwa perjuangan wanita untuk memperoleh kebebasan dan persamaan hak yang merupakan bagian dari suatu gerakan. Dengan kegigihan dan dukungan suaminya, Kartini mendirikan Sekolah Wanita di berbagai daerah, seperti Semarang, Surabaya, Yogyakarta, Malang, Madiun, Cirebon, dan sebagainya. Sekolah wanita itu dikenal dengan nama Sekolah Kartini.
Kartini berjuang mendobrak tradisi yang mengatakan bahwa perempuan hanya perlu di dapur saja. Hasil perjuangan Kartini menakjubkan. Sekolah Kartini berkembang begitu pula dengan jumlah perempuan yang bersekolah. Perjuangan RA Kartini tidak dapat dibandingkan dengan pahlawan lainnya. Kartini tidak memanggul senjata dan berperang melawan penjajah. Kartini berjuang dalam bentuk tulisan dan semangatnya dalam memperjuangkan hak perempuan.
ADVERTISEMENT
Sekian kisah perjuangan RA Kartini sebagai Pahlawan Emansipasi Wanita di Indonesia. Semoga bermanfaat! (CL)