Perkembangan Islam di Nusantara, Sudah Tahu Belum?

Perkembangan Islam sumber ilustrasi: Guru Berbagi

Perkembangan Islam di Nusantara mempunyai sejarah singkat. Hal ini dikarenakan banyaknya pendapat yang mengemukakan dan belum pasti masuknya agama Islam ke wilayah tersebut. Namun, ada beberapa bukti yang dilihat dari temuan atau bukti sejarah terkait dengan perkembangan agama Islam.

Bukti tersebut didasarkan pada beberapa sumber yang berbeda. Anda bisa melihat perkembangannya sesuai dengan bukti yang ada. Berikut ini awal mula dan bukti sejarah yang menunjukkan masuknya agama Islam ke nusantara.

Perkembangan Islam di Nusantara Abad ke-7 Masehi

Sumber sejarah yang menjadi bukti bahwa masuknya Islam ke wilayah nusantara pada abad ke-7 Masehi adalah berita China zaman Dinasti Ting. Pada 674 Masehi, orang Arab sudah menetap di Kanton. Kemudian, kelompok Arab tersebut mendirikan sebuah perkampungan Barus atau Fansur.

Selain itu, perkembangan agama Islam juga dibuktikan pada masa Kerajaan Sriwijaya di mana pedagang muslim sudah singgah di sana. Hal ini juga dibuktikan pada masa Kerajaan Kalingga pada 674 Masehi.

Abad ke-13 Masehi

Pada abad ke-13 Masehi, masuknya agama Islam ke wilayah nusantara dibuktikan dari catatan Marcopollo yang pernah berjumpa dengan orang Islam pada tahun 1292. Selain itu, hal ini juga dibuktikan dari nisan makan Raja Samudera Pasai dengan rangka tahun 1927 Masehi.

Ada lagi sumber informasi yang didapatkan terkait masuknya agama Islam di wilayah nusantara, yakni berita Ibnu Batutah dari India. Saat melakukan perjalanan ke China, Ibnu menceritakan Raja Samudera Pasai giat dalam menyebarkan Islam pada 1345 Masehi.

Abad ke-15 Masehi

Sumber sejarah masuknya Islam di nusantara bisa Anda lihat pada abad ke-15 Masehi. Terlihat dari Catatan Ma-Huan yang merupakan musafir China Islam. Ada lagi pemakaman muslim kuno yang ada di Troloyo. Pemakaman muslim tersebut menjadi bukti bahwa bangsawan Kerajaan Majapahit sudah memeluk agama Islam.

Selain itu, sumber informasi bisa dilihat dari makam salah seorang Wali Songo di mana batu nisannya tertulis dengan nama Malik Ibrahim pada 1419 Masehi. Terakhir, sumber ini bisa dilihat dari catatan Suma Oriental Tome Pires. Dari catatan tersebut terlihat penyebaran agama Islam di beberapa wilayah nusantara.(ANG)