Pertempuran Surabaya dan Beberapa Fakta Menarik Tentangnya

Konten dari Pengguna
15 Januari 2021 8:48 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Update tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kita mengenal pertempuran Surabaya barangkali dari pelajaran Sejarah saat di sekolah. Apa yang paling Anda ingat dari peristiwa pertempuran salah satu yang terbesar ini?
ADVERTISEMENT
Perobekan bendera Belanda menjadi bendera merah putih di Hotel Yamato, mungkin ya?
Bung Tomo. Foto dokumentasi Kemendikbud
Anda tak keliru, karena momen itulah memang yang paling bersejarah dalam pertempuran tersebut. Ditambah lagi, seruan Bung Tomo yang lantas menjadi seruan semangat seluruh pejuang kemerdekaan saat itu, pertama kalinya juga diserukan dalam peristiwa ini. Ya, itu dia: merdeka atau mati.
Ternyata, masih ada beberapa fakta lain seputar pertempuran Surabaya yang luput dari pelajaran Sejarah di sekolah loh! Mau tahu? Ikuti terus artikel ini sampai selesai.

Pertempuran Surabaya Merupakan Pertempuran Paling Memalukan bagi Inggris

Pertempuran ini bisa jadi merupakan pertempuran paling memalukan bagi Sekutu—terutama Inggris—selama masa penjajahan mereka di Indonesia. Pasalnya, dalam perang ini, mereka dipaksa untuk menyerah, bahkan memohon pada lawan—laskar Republik—untuk menghentikan serangan.
ADVERTISEMENT
Dalam peperangan melawan arek Suroboyo itu, Inggris bahkan kehilangan 2 jenderalnya, yaitu Aubertin Walther Sother Mallaby dan Robert Guy Loder Symonds. Tentunya, kehilangan ini sangat menyedihkan bagi pihak Inggris.
Ada 2 versi kisah berbeda mengenai tewasnya Mallaby. Versi pertama, Mallaby tewas dalam adu tembak dengan pejuang Indonesia. Versi kedua, Mallaby tewas terkena lemparan granat oleh anak buahnya sendiri.
Perang ini menelan korban sejumlah 1.500 tentara Inggris. Sedangkan, dari pihak pejuang Indonesia, tak kurang dari 20 ribu orang harus meregang nyawa. Meski jumlah pastinya tak terungkap hingga sekarang, tetapi, justru pihak Indonesia mampu memenangkan perang ini.

Jumlah Pejuang Rakyat Jauh Lebih Besar Ketimbang Pejuang Militer

Laskar yang ikut berjuang mempertahankan kemerdekaan dalam peristiwa ini merupakan pemuda-pemuda BKR, mantan PETA, Heiho, KNIL, dan berbagai angkatan militer lainnya. Namun, jumlah pejuang berlatar belakang militer ini sangat kecil.
ADVERTISEMENT
Dikatakan, jumlah pejuang Indonesia yang sudah berpengalaman berperang hanyalah 20 ribu orang. Tetapi, rakyat biasa yang bergabung dalam perang ada sejumlah 100 ribu orang.
Luar biasa ya?
(CR)