PNS Yesi Indola yang Viral Galang Dana 150 Juta untuk Bayar Utang

Yesi Indola Sari. Sumber: Youtube Yesi Indola

PNS Yesi Indola Sari sempat menghebohkan warganet dengan membuat video di akun YouTube miliknya. Ia membuat video menggalang dana untuk membayar utangnya senilai 150 juta.

Dalam aksinyai ia menguraikan secara rinci kapan saja ia meminjam utang di bank dan totanya sampai 150 juta. Akhirnya terungkap sudah siapa sebenarnya Yesi yang katanya juga sedang mencari jodoh lewat media sosial.

Berikut Fakta Mengenai PNS Yesi Indola

1. Ayahnya Sudah Meninggal

Siapa sangka dalam video tersebut ia mengatakan memiliki utang ratusan juta rupiah, ternyata ibunya juga seorang pensiunan dan ayahnya juga sudah meninggal dunia. Karena ayahnya meninggal, ia sedikit depresi.

2. Pindah Rumah

Ia juga sempat mengaku tidak dapat memenuhi kebutuhannya karena tidak punya cukup banyak uang. Pasal ia harus meminjam uang hanya untuk kehidupan sehari-harinya. Terkait dengan hal tersebut terdapat fakta ingin pinjam uang untuk keperluan pindah rumah.

3. Ternyata PNS Golongan 3D

Setelah mencari kebeneran mengenai Yeni ternyata ia PNS golongan 3D yang berkerja di RSUD Muara Dua, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Sumatera Selatan. Namun, RT setempat tidak banyak ujuk suara, pasal ketua RT setempat tidak terlalu mengenalnya.

4. Dapat Cuti Tiga Bulan

Yesi mendapat cuti sesuai dengan peraturan kepegawaian. Cuti yang diberikan tersebut selama tiga bulan dan bisa dilanjutkan sesuai dengan keperluan yang bersangkutan. Cuti tersebut juga sudah disetujui ke keluarga dan pihak yang bersangkutan.

5. Gajinya Tidak Cukup Bayar Hutang

Video PNS Yosi Indola yang berdurasi 28 menit 37 detik, Yesi mengatakan dirinya terlilit utang dan tidak bisa membayarnya.

“Saya mengadakan penggalangan dana di akun Youtube saya ini karena saya mempunyai utang di bank sebesar 150 juta rupiah,” ungkap Yeni dalam video tersebut.

Gaji yang diterima PNS berusia 37 tahun hanya tersisa 498.017 rupiah per bulan. Katanya kadang ia menerima uang kontribusi. Kadang hanya 90 ribu rupiah, 100 ribu rupiah, hingga 200 ribu rupiah itu pun bukan per bulan hanya dibayarkan kadang 3 bulan sekali.

Yesi memberikan alasannya melakukan penggalan dana lewat sosial media, karena dirinya tidak memiliki tempat lain untuk meminta bantuan. (AA)