Konten dari Pengguna

Pola Lantai dan Gambar Tari Saman dari Aceh

7 September 2021 12:03 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Update tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Tari Saman dari Aceh. (Foto: https://www.flickr.com/)
zoom-in-whitePerbesar
Tari Saman dari Aceh. (Foto: https://www.flickr.com/)
ADVERTISEMENT
Tahukah kamu bahwa seni tari merupakan salah satu bentuk bukti konkret mengenai pengaruh Islam di Indonesia? Salah satu tari yang terkenal adalah tari saman. Dikutip dari buku Sejarah Kebudayaan Islam Madrasah Tsanawiyah Kelas IX yang ditulis oleh Dr. H. Murodi, MA (2016: 111), tari saman merupakan salah satu tarian tradisional Melayu yang berasal dari daerah Gayo, Aceh Tenggara. Tarian ini dinamakan tari saman karena tarian ini diciptakan dan dikembangkan oleh seorang ulama penyebar agama Islam, bernama Syeikh Saman.
ADVERTISEMENT
Bahasa dan syair lagu yang dipergunakan dalam tari saman merupakan bahasa campuran antara bahasa Arab dan Aceh. Adapun syair yang biasanya didendangkan di dalam tarian tersebut memiliki pesan yang ingin disampaikan, seperti dakwah, sindiran, pantun nasehat, dan pantun percintaan.
Artikel kali ini akan membahas lebih lanjut mengenai pola lantai dan gambar tari saman dari Aceh.

Pola Lantai dan Gambar Tari Saman dari Aceh

Tari Saman dari Aceh. (Foto: https://www.flickr.com/)
Gambar di atas merupakan gambar tari saman dari Aceh. Awalnya tari saman dipertunjukkan dalam upacara adat-adat tertentu, misalnya upacara Maulid Nabi Muhammad Saw. Namun, seiring waktu tarian ini juga dipertunjukkan pada acara-acara yang bersifat kenegaraan, seperti kunjungan tamu-tamu negara, atau pada saat pembukaan festival dan acara lainnya.
ADVERTISEMENT
Tari saman memiliki dua unsur gerak yang menjadi dasar tarian, yaitu tepuk tangan dan tepuk dada. Tarian ini merupakan salah satu tarian yang unik, karena hanya menampilkan gerak tepuk tangan dan gerakan-gerakan lainnya, seperti guncang, kirep, lingan, sorang saring, dan gerak lengok. Keunikan lainnya terlihat pada posisi duduk para penari dan goyangan badan yang dihentakkan ke kiri atau ke kanan, ketika syair-syair dilagukan.
Tarian ini tidak menggunakan peralatan musik, sebab gerakan-gerakan tersebut atau syair yang dinyanyikan telah menciptakan suasana yang riang gembira. Dalam pelaksanaannya, para penari akan duduk berbaris memanjang ke samping dengan lutut ditekuk dengan Syaikh duduk di tengah-tengah para penari lainnya. Tarian tersebut diawali dengan satu gerakan lambat, tepuk tangan, tepuk dada,tepuk paha, serta mengangkat tangan ke atas secara bergantian. Semoga informasi ini bermanfaat! (CHL)
ADVERTISEMENT