Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Konten dari Pengguna
Pola Lantai dan Gerakan-gerakan pada Tari Turuk Langgai
1 September 2021 11:23 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Berita Update tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Tahukah kamu bahwa masyarakat Sumatera Barat memiliki banyak tari tradisional yang unik dan menarik? Dikutip dari buku Fakta Menakjubkan Tentang Indonesia yang ditulis oleh Navita Kristi, dkk (2012: 12), masyarakat Sumatera Barat memiliki macam-macam seni tari tradisional, yaitu tari pasambahan, tari piring, kesenian randai, dan turuk langgai.
ADVERTISEMENT
Salah satu tari tradisional yang menarik dibahas adalah tari turuk langgai. Tarian tradisional ini merupakan tari khas suku Mentawai yang mencerminkan tentang perilaku hewan. Adapun gerakan pada tarian ini mengandung nilai luhur yang penting bagi kehidupan di Mentawai.
Nah, artikel kali ini akan membahas lebih lanjut mengenai pola lantai dan gerakan-gerakan pada tari turuk langgai.
Pola Lantai Gerakan-gerakan pada Tari Turuk Langgai
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, gerakan-gerakan pada tari turuk langgai mencerminkan tentang perilaku hewan yang mengandung nilai luhur yang penting. Gerakan hewan tersebut diantaranya adalah unggas, kelinci, monyet, dan lain-lain.
Dikutip dari buku Xplore Ulangan Harian SD/MI Kelas 5 yang ditulis oleh Tim Cendekia Nusantara (2020: 86), seni tari ini ditarikan oleh beberapa Sikerei atau dukun tradisional masyarakat Mentawai yang dipimpin oleh seorang ahli pengobatan. Alat musik yang digunakan untuk mengiringi tari turuk langgai adalah tuddukat yang merupakan sejenis gendang tradisional.
ADVERTISEMENT
Sikerei yang bertindak sebagai penari, akan tampil dengan mengenakan pakaian adat dengan berbagai properti tambahan. Sikerei akan bergerak mengikuti alunan musik, sesekali mereka menghentakkan kaki ke lantai layu, sehingga menjadi instrumen tambahan. Selain hentakkan kaki yang seirama dengan alunan musik, sesekali penari juga mengembangkan lengan menyerupai burung. Di ujung jari penari, tepatnya di antara telunjuk dan jari manis terselip sehelai daun yang tumbuh di Mentawai.
Pola lantai dan gerakan-gerakan pada tari turuk langgai diambil dari pengamatan di alam. Terinspirasi dan belajar dari alam sudah dilakukan sejak dahulu kala oleh masyarakat Mentawai. Hal ini mencerminkan betapa erat hubungan antara manusia dengan alam di sekitarnya. Semoga informasi ini bermanfaat! (CHL)