Konten dari Pengguna

Proses Terjadinya Gempa Bumi Berdasarkan Jenis Penyebabnya

29 Juni 2021 14:43 WIB
·
waktu baca 1 menit
clock
Diperbarui 13 Agustus 2021 13:44 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Update tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Proses Terjadinya Gempa. (Foto: https://pixabay.com/id/)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Proses Terjadinya Gempa. (Foto: https://pixabay.com/id/)
ADVERTISEMENT
Gempa bumi (earthquakes) merupakan salah satu fenomena alam yang terjadi ketika energi batuan dilepas melewati batas elastisnya (patah), sehingga gelombang energi merambat dan menjalar pada kulit bumi. Berdasarkan penyebabnya, gempa bumi dapat dibagi menjadi tiga macam, yaitu gempa tektonik berupa tumbukan (subduksi)/geseran lempeng bumi, gempa vulkanik, serta gempa longsoran/runtuhan.
Ilustrasi Proses Terjadinya Gempa. (Foto: https://pixabay.com/id/)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Proses Terjadinya Gempa. (Foto: https://pixabay.com/id/)

Proses Terjadinya Gempa Bumi

ADVERTISEMENT
Artikel kali ini akan membahas proses terjadinya gempa bumi yang dapat dibedakan berdasarkan penyebab terjadinya. Berikut tiga penyebab terjadinya gempa bumi yang dikutip dari buku Empat Bencana Geologi yang Paling Mematikan yang ditulis oleh Kartono Tjandra (2017: 29).
1. Gempa tektonik
Gempa tektonik dikenal sebagai gempa dislokasi yang terjadi akibat retakan atau patahan kulit bumi secara tiba-tiba. Energi batuan yang dilepas tiba-tiba akibat lepasnya tegangan (tension) pada kulit bumi dapat menimbulkan gelombang (energi) yang merambat melintasi lapisan-lapisan kulit bumi.
Terdapat dua jenis gelombang yang dibedakan berdasarkan arah menjalarnya, yaitu gelombang yang menjalar di permukaan tanah dengan kecepatan lambat (surface wave) dan gelombang yang menjalar ke segala arah dan paling merusak (rolling wave).
ADVERTISEMENT
2. Gempa vulkanik
Gempa vulkanik dikenal sebagai gempa gunung api yang terjadi akibat adanya tekanan magma dalam tubuh gunung api. Gempa ini dapat terjadi saat, sebelum, atau sesudah terjadinya letusan. Kekuatan gempa vulkanik memang umumnya rendah, tetapi dapat memicu terjadinya bencana tanah longsor.
3. Gempa runtuhan/longsoran
Gempa runtuhan atau longsoran terjadi akibat runtuhan atau tanah longsor yang bervolume besar. Kekuatan gempa runtuhan/longsoran umumnya kecil dan hanya dapat dirasakan di sekitar lokasi kejadian. Namun, ada beberapa gempa runtuhan yang juga dapat dirasakan hingga ribuan kilometer. Salah satu gempa runtuhan yang terkenal dahsyat adalah gempa runtuhan di Mantaro River, Peru pada 25 April 1974. Gempa ini terjadi akibat tanah longsor dengan volume sebesar 1,6 km jatuh hingga mencapai 7 km.
ADVERTISEMENT
Selain ketika penyebab tersebut, adapun gempa yang disebabkan oleh jatuhnya meteorit ke permukaan bumi yang digolongkan sebagai gempa artifisial. Gempa ini cukup jarang terjadi. Semoga informasi ini bermanfaat! (CHL)