Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Konten dari Pengguna
Proses Terjadinya Hujan Ada Tiga Tahap Lho, Sudah Tahu?
25 November 2020 10:12 WIB
Tulisan dari Berita Update tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Sebagai salah satu negara beriklim tropis, Indonesia memiliki dua musim yakni musim hujan dan musim kemarau. Biasanya musim hujan terjadi pada bulan Oktober hingga Maret, sementara musim kemarau terjadi dari bulan April hingga September.
ADVERTISEMENT
Ketika musim hujan tiba, hujan dapat turun setiap saat mulai dari pagi, siang, sore bahkan malam. Intensitas hujan yang turun di musim ini pun berbeda-beda, terkadang sangat deras, namun juga tak jarang hanya gerimis semata.
Proses Terjadinya Hujan di Bulan Oktober hingga Maret
Melansir dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika atau BMKG , hujan merupakan suatu bentuk presipitasi atau endapan dari cairan atau zat padat yang berasal dari kondensasi yang jatuh dari awan menuju permukaan bumi. Proses terjadinya hujan pun tidak instant, namun melalui beberapa proses tertentu. Berikut adalah tiga tahapan dari proses terjadinya hujan:
1. Evaporasi
Evaporasi atau penguapan adalah tahapan awal dari serangkaian proses terjadinya hujan. Energi panas matahari membuat air yang berada di laut, sungai, danau, serta beberapa sumber air di permukaan bumi mengalami penguapan. Semakin tinggi panas matahari, maka semakin banyak pula air yang menjadi uap dan naik ke atmosfer bumi.
ADVERTISEMENT
2. Kondensasi
Uap air yang telah naik ke atmosfer akan mengalami pengembunan atau kondensasi pada ketinggian tertentu. Untuk diketahui, kondensasi merupakan proses dimana uap air menjadi partikel padat seperti es yang berukuran sangat kecil. Partikel es yang terbentuk dari uap air ini akan mendekati satu sama lain dan membentuk gumpalan putih yang bernama awan.
Proses partikel es yang saling mendekat dan membentuk awan ini disebut dengan koalensi. Pada tahapan ini partikel es memiliki jari-jari sekitar 5-20 mm. Melansir dari beberapa sumber, dalam ukuran ini air akan jatuh dengan kecepatan 0,01 – 5 cm/s. Sementara itu kecepatan aliran udara yang lebih tinggi membuat partikel tersebut tidak akan jatuh ke bumi.
ADVERTISEMENT
3. Presipitasi
Presipitasi merupakan tahapan terakhir dari proses terjadinya hujan. Proses ini merupakan proses mencairnya awan akibat pengaruh suhu udara yang tinggi, sehingga menyebabkan butiran es jatuh dan membasahi permukaan bumi. Butiran es yang jatuh ke bumi karena gaya gravitasi ini akan melalui beberapa lapisan udara dengan suhu yang lebih hangat, sehingga es akan berubah menjadi butiran air. Butiran air yang jatuh ke bumi inilah yang disebut dengan hujan.
Itulah tiga tahapan penting dari proses terjadinya hujan . Bentuk hujan pun bermacam-macam bergantung pada proses terjadinya hujan itu sendiri. Semoga bermanfaat! (RDY)