Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Respon Bangsa Indonesia Terhadap Imperialisme dan Kolonialisme dalam Sejarah
16 Maret 2022 19:02 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Update tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Tahukah anda respon bangsa Indonesia terhadap Imperialisme dan kolonialisme yang terjadi? Dalam sejarah Indonesia hal tersebut menyebabkan berbagai dampak pada kehidupan sosial budaya di Indonesia. Salah satunya adalah munculnya kelas sosial dalam masyarakat, dengan bangsa Eropa dianggap paling tinggi, kemudian diikuti Asia Timur Jauh, dan golongan Bumiputera sehingga menyebabkan kaum Bumiputera mendapat perlakuan diskriminatif.
ADVERTISEMENT
Dalam artikel berikut ini kita akan menyimak respon bangsa Indonesia terhadap imperialisme dan kolonialisme dalam sejarah melalui berbagai bidang, seperti sastra, musik, dan pendidikan.
Respon Bangsa Indonesia Terhadap Imperialisme dan Kolonialisme
Berikut ini adalah macam-macam bentuk respon bangsa Indonesia terhadap imperialisme dan kolonialisme dalam bidang sastra, musik, dan pendidikan berdasarkan buku Modul Pembelajaran SMA Sejarah: Respon Bangsa Indonesia Terhadap Imperialisme dan Kolonialisme dalam Bidang Politik, Ekonomi, Sosial-Budaya, dan Pendidikan oleh Zia Ulhaq (2020: 20-23):
Respon terhadap imperialisme dan kolonialisme dalam bentuk karya sastra menjadi ciri-khas pada masa kemerdekaan. Umumnya karya sastra turut membentuk sebuah identitas nasional dengan ciri khas penulisan menggunakan bahasa Melayu, yang kelak akan digunakan sebagai bahasa nasional, yaitu bahasa Indonesia.
ADVERTISEMENT
Berbagai karya sastra ini diterbitkan oleh Balai Pustaka. Contoh karya sastra pada masa itu antara lain Sitti Nurbaya oleh Marah Roesli, ada pula Sanusi Pane yang menulis puisi modern dan merupakan sastrawan berpengaruh khususnya di bidang pengembangan kebudayaan yang berakar dari kebudayaan pra-Islam. Selain itu, ada pula Mas Marco Kartodikromo yang menulis buku berjudul Student Hidjo.
Dalam bidang sosial budaya, salah satu respon bangsa Indonesia terhadap imperialisme dan kolonialisme adalah berkembangnya seni musik yang memiliki nuansa menggelorakan perjuangan. Salah satu tokoh dalam bidang musik tersebut adalah Ismail Marzuki.
Ismail Marzuki merupakan musisi pemberontak pada zamannya. Ketika pemerintah kolonial Belanda memberlakukan pembatasan hak untuk berserikat dan berkumpul, terhadap organisasi-organisasi kebangsaan, dan rakyat dilarang keras mendengarkan lagu-lagu mars partai politik dan kebangsaan, jiwa Ismail memberontak. Judul-judul lagu Ismail Marzuki antara lain, Banyu Biru, Bintangku serta Rimba Malam Kemilau.
ADVERTISEMENT
Pendidikan kolonial Belanda yang cenderung mahal dan hanya untuk orang-orang tertentu, menyebabkan banyak rakyat yang tidak bisa memperoleh pendidikan. Akhirnya muncul berbagai respon terhadap kolonialisme dan imperialisme pada bidang pendidikan dalam bentuk sekolah tandingan terhadap sekolah pemerintah.
Sekolah-sekolah milik orang Indonesia asli, antara lain: Taman Siswa yang didirikan Ki Hadjar Dewantara dan INS Kayu Tanam yang didirikan Muhammad Sjafei.
Itulah penjelasan mengenai respon bangsa Indonesia terhadap imperialisme dan kolonialisme dalam sejarah. Semoga dapat menambah wawasan anda. (IND)