Rukhsah: Pengertian, Contoh, dan Dalilnya

Apa yang dimaksud dengan rukhsah? sumber foto: (Shohib Tri) by Pexels.com

Apa yang dimaksud dengan rukhsah? Mengutip buku Menapak Sejuta Impian oleh Intan NFS (2021), pengertian rukhsah merupakan suatu perubahan hukum dari perkara yang sulit menjadi mudah karena adanya suatu uzur yang dilandasi dengan dalil yang shahih.

Seperti yang kita tahu, Islam merupakan ajaran yang mudah diterima dan tidak memberatkan para pemeluknya. Selain itu, Rasulullah juga tidak menganjurkan umatnya untuk memberatkan diri dalam mengamalkan Sunnahnya. Inilah yang dinamakan dengan Rukhsah yang menjadi keringanan dalam beribadah.

Menurut as-Syatibi, rukhsah adalah diperbolehkannya sesuatu yang sebelumnya dilarang dengan disertasi dalil atas larangan tersebut. Rukhsah juga bisa disebut sebagai formulasi hukum yang sudah berubah dari bentuk asalnya karena mempertimbangkan aspek kondisi, hukum, dan tempat tertentu.

Dalil Rukhsah untuk Diketahui Umat Muslim

Apa yang dimaksud dengan rukhsah? sumber foto: (Mufid Majnun) by Unsplash.com

Rasulullah SAW bersabda: “Akan hancur orang-orang yang fanatik atau berlebihan tidak pada tempatnya. Nabi mengulangi tiga kali. (HR. Muslim). Dari hadist tersebut, dapat diketahui bahwa fanatik terhadap sesuatu tidak dianjurkan, apalagi jika tidak sesuai dengan situasi dan kondisi.

Selain sabda dari Rasulullah, ada pula firman Allah SWT di dalam Surat Al Baqarah ayat 185:

Artinya: “Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. (QS. Al-Baqarah 185)”.

Berdasarkan pendapat dari Imam Ibnu Katsir, ayat tersebut menjelaskan bahwa Allah sangat sayang kepada umatnya, salah satunya saat memberikan keringanan bagi umat yang tidak bisa berpuasa karena sedang sakit atau musafir.

Contoh Rukhsah

Agar semakin memahami pengertian rukhsah, berikut adalah contoh dari istilah tersebut yang sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari:

Dari penjelasan tersebut, dapat diketahui bahwa ajaran Islam sangat mudah untuk diamalkan dan tidak akan memberatkan umat-Nya. Namun, perlu diingat bahwa kemudahan ini sebaiknya tidak disalahgunakan untuk hal-hal negarif yang dapat merugikan diri sendiri atau orang lain.

(DLA)