Konten dari Pengguna

Rumah Adat Bengkulu dan Pesona Keunikan Budayanya

29 Maret 2021 9:41 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Update tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Rumah Adat Bengkulu. Foto: Daerahkita.com
zoom-in-whitePerbesar
Rumah Adat Bengkulu. Foto: Daerahkita.com
ADVERTISEMENT
Masyarakat Bengkulu memiliki rumah adat yang disebut dengan Bubungan Lima. Rumah adat Bengkulu ini bukanlah rumah tinggal sehari-hari bagi keluarga, melainkan rumah yang dipakai untuk acara-acara adat, seperti pernikahan, penyambutan tamu sampai upacara kematian.
ADVERTISEMENT
Nama Bubungan Lima dalam rumah adat Bengkulu bukan tanpa alasan, nama tersebut merujuk pada atap rumah tersebut.

Keunikan rumah adat Bengkulu

Menurut Hanafi dkk dalam Arsitektur Tradisional Daerah Bengkulu, tahun 1985, rumah adat Bengkulu dijelaskan sebagai berikut:
Keunikan rumah adat Bengkulu adalah ada kolong rumah yang difungsikan untuk tempat penyimpanan gerobak, hasil panen, dan alat-alat pertanian.
Kolong rumah adat Bengkulu juga digunakan sebagai kandang hewan ternak, kayu api dan lain-lain.
Selain disebut dengan Bubungan Lima, Rumah adat Bengkulu juga dikenal dengan nama Bubungan Haji, dan juga Bubungan Jembatan.
ADVERTISEMENT
Tak hanya itu, setiap bagian yang terdapat pada rumah adat Bengkulu Bubungan Lima terdapat berbagai ukiran yang menghiasinya. Tiap jenis ukiran memiliki bentuk-bentuk yang diambil dari bentuk alam, serta memiliki penempatan yang berbeda-beda.
Ukiran yang terdapat dalam rumah adat Bengkulu merupakan salah satu khasanah kekayaan dunia dan sebuah hasil kebudayaan yang melambangkan identitas sebuah bangsa, sehingga seharusnya kebudayaan ini harus dijaga dan dilestarikan oleh seluruh unsur masyarakat yang terkait. Pelestarian ini khususnya dilakukan oleh generasi muda di Provinsi Bengkulu, namun saat ini sayangnya mulai meninggalkan adat dan budaya mereka, bahkan banyak yang tidak mengetahui dengan baik tentang keberadaan rumah adat Bengkulu ini.
Hal ini ditegaskan oleh Effendi dalam surat kabar Harian Rakyat Bengkulu (5 Februari 2015) sebagai berikut:
ADVERTISEMENT
Sayang sekali, ya. (Adelliarosa)