Konten dari Pengguna

Sapardi Djoko Damono dan Puisinya yang Abadi

8 Desember 2020 10:19 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Update tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sapardi Djoko Damono. Foto: Akurat
zoom-in-whitePerbesar
Sapardi Djoko Damono. Foto: Akurat
ADVERTISEMENT
Sapardi Djoko Damono adalah sosok sastrawan besar yang dikenal di Indonesia dengan puisinya yang sederhana namun sarat makna.
ADVERTISEMENT
Wafat pada bulan Juli 2020 yang lalu, inilah karya-karya Sapardi Djoko Damono yang tak akan lekang di makan waktu.

Sapardi Djoko Damono dan Karyanya yang Abadi

Berprofesi sebagai dosen dan sastrawan legendaris, Sapardi Djoko Damono telah mendapatkan berbagai penghargaan atas karya-karyanya berikut ini:
Hujan Bulan Juni
tak ada yang lebih tabah dari hujan bulan Juni dirahasiakannya rintik rindunya kepada pohon berbunga itu
tak ada yang lebih bijak dari hujan bulan Juni dihapusnya jejak-jejak kakinya yang ragu-ragu di jalan itu
tak ada yang lebih arif dari hujan bulan Juni dibiarkannya yang tak terucapkan diserap akar pohon bunga itu
Yang Fana Adalah Waktu
Yang fana adalah waktu. Kita abadi memungut detik demi detik, merangkainya seperti bunga sampai pada suatu hari kita lupa untuk apa
ADVERTISEMENT
"Tapi, yang fana adalah waktu, bukan?" tanyamu. Kita abadi.
1978
Dalam Diriku
Dalam diriku mengalir sungai panjang Darah namanya; Dalam diriku menggenang telaga darah Sukma namanya; Dalam diriku meriak gelombang sukma Hidup namanya! Dan karena hidup itu indah Aku menangis sepuas-puasnya.
Demikian adalah beberapa karya seni Sapardi Djoko Damono yang sederhana namun begitu sarat makna. Selamat jalan, Sapardi, karyamu abadi. (Adelliarosa)