Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Sapardi Djoko Damono dan Puisinya yang Abadi
8 Desember 2020 10:19 WIB
Tulisan dari Berita Update tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Sapardi Djoko Damono adalah sosok sastrawan besar yang dikenal di Indonesia dengan puisinya yang sederhana namun sarat makna.
ADVERTISEMENT
Wafat pada bulan Juli 2020 yang lalu, inilah karya-karya Sapardi Djoko Damono yang tak akan lekang di makan waktu.
Sapardi Djoko Damono dan Karyanya yang Abadi
Berprofesi sebagai dosen dan sastrawan legendaris, Sapardi Djoko Damono telah mendapatkan berbagai penghargaan atas karya-karyanya berikut ini:
Hujan Bulan Juni
tak ada yang lebih tabah
dari hujan bulan Juni
dirahasiakannya rintik rindunya
kepada pohon berbunga itu
tak ada yang lebih bijak
dari hujan bulan Juni
dihapusnya jejak-jejak kakinya
yang ragu-ragu di jalan itu
tak ada yang lebih arif
dari hujan bulan Juni
dibiarkannya yang tak terucapkan
diserap akar pohon bunga itu
Yang Fana Adalah Waktu
Yang fana adalah waktu. Kita abadi memungut detik demi detik, merangkainya seperti bunga
sampai pada suatu hari
kita lupa untuk apa
ADVERTISEMENT
"Tapi, yang fana adalah waktu, bukan?" tanyamu.
Kita abadi.
1978
Dalam Diriku
Dalam diriku mengalir sungai panjang
Darah namanya;
Dalam diriku menggenang telaga darah
Sukma namanya;
Dalam diriku meriak gelombang sukma
Hidup namanya!
Dan karena hidup itu indah
Aku menangis sepuas-puasnya.
Demikian adalah beberapa karya seni Sapardi Djoko Damono yang sederhana namun begitu sarat makna. Selamat jalan, Sapardi, karyamu abadi. (Adelliarosa)